Jadi sepenuhnya rancangan untuk motor ini harus benar-benar dirancang ulang dari teknologi yang diterapkan pada mobil.
Uri Laci, CEO Ride Vision mengatakan di situs web perusahaan:
“Tantangannya adalah teknologi. Secara teknis menantang untuk memberikan solusi teknologi apa pun yang menambah biaya, ruang atau berat, atau yang membutuhkan banyak titik penglihatan…. ke sepeda motor tunggal yang sempit."
“Kami tahu bahwa sepeda motor adalah kendaraan unik dan menuntut solusi unik. Kami memahami bahwa analisis perilaku dan ancaman jalan sepeda motor berbeda dengan mobil."
Dirinya menambahkan," Kami menjaga pentingnya kesederhanaan sepeda motor sambil menambahnya dengan Visi Prediktif.
Kami memberdayakan pengendara dengan instrumen keamanan tambahan sambil memperluas pengambilan rekaman & derivasi telematika dengan lancar yang sangat mengagumkan, terutama bagi pengendara avid."
(BACA JUGA : HFD 2018: Liburan Nyaman Berkat Datsun Cross Beserta Fitur dan Teknologinya)
Sebelumnya Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) secara umum berfokus pada kendaran roda empat, namun perangkat lunak Ride Vision Collision Aversion Technology (CAT) mengubahnya.
Untuk keseriusan itu, pendanaan yang dibutuhkan untuk pengembangan teknologi ini mencapai Rp 35 miliar.
Gimana sob, semoga teknologi ini benar-benar jadi kenyataan ya, supaya mengurangi angka kecelakaan di jalan. hehe