GridOto.com – Pada masa arus mudik dan arus balik Lebaran, seringkali kecelakaan terjadi karena ban pecah.
Penyebabnya beragam mulai dari overload, kurang angin, sampai kondisi permukaan ban yang sudah tipis.
Supaya tak terjadi kecelakaan parah, ada enggak sih cara mengantisipasi ketika ban mobil pecah?
Menurut Marcell Kurniawan, Training Director dari The Real Driving Center, pecah ban sebetulnya merupakan kejadian berbahaya, meski sebetulnya bisa dicegah.
(BACA JUGA: Ini Bahaya Membuntuti Bus Besar Saat Arus Balik Lebaran 2018)
“Tapi jika sudah terjadi, pecah ban masih bisa dikendalikan,” sebut Marcell saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
Ada kiat-kiat khusus yang harus dilakukan saat ban mobil pecah, paling pertama adalah jangan panik.
Selain itu jangan lakukan pengereman, iya jangan ngerem, lho kok gitu?
“Untuk mengurangi kecepatan jangan ngerem, lepaskan gas dan turunkan gigi secara bertahap sambil menahan kemudi agar mobil tidka bergerak liar,” ujarnya.
(BACA JUGA: Ada yang Tahu Sama Mobil Ini? Salah Satu Pikap Legendaris di Indonesia Loh)
Soalnya ketika rem diinjak, bobot mobil akan cenderung pindah ke depan dan setir akan semakin menarik ke arah ban pecah.
Kalau sudah begini, sulit buat kamu untuk memprediksi arah gerak mobil.
Bahkan ketika direm dalam kondisi ban pecah, bukan tak mungkin mobil bisa terbalik dan risiko kecelakaan akan semakin besar.
“Makanya yang terpenting jangan ngerem tiba-tiba dan wajib tahan kemudinya, jangan sampai membuang ke kanan atau kiri,” ingat Marcell.
Jika kecepatan sudah mulai berkurang, arahkan kendaraan ke kiri jalan, jangan lupa untuk menyalakan sein ke kiri.
Kamu baru diperbolehkan menekan rem saat mobil sudah berjalan cukup lambat.
Arahkan mobil ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti lantaran kehabisan momentum.
Kalau sudah berhenti, nyalakan lampu hazzard dan pasang segitiga pengaman, serta lakukan prosedur penggantian ban.