GridOto.com- Pelemparan Batu sedang marak di jalan Tol Cikampek.
Faktanya, kasus pelemparan ini sudah jauh dialami para pengendara yang melintas di jalur Sumatera.
Korbannya selain mobil pribadi juga supir bus kota antar propinsi.
Heri, seorang supir bus NPM berbagi cerita kepada GridOto.com mengenai pelemparan batu.
(BACA JUGA :Pelaku Pelemparan Batu ke Mobil Bisa Dilumpuhkan di Tempat)
"Di sini (jalur Sumatera) kejadian seperti ini sudah puluhan tahun. Kami biasa menghadapi peristiwa ini," ungkap Heri yang berprofesi sebagai supir bus selama 25 tahun.
Peristiwa pelemparan sering kali terjadi malam hari.
"Terkadang di lokasi tertentu siang hari juga," bilangnya.
Pria yang telah bekerja selama 6 tahun di PO Bus NPM ini menyebutkan tujuan pelemparan batu di sini untuk perampokan.
"Saat kaca pecah dan kami berhenti, kawanan rampok itu langsung menyerbu masuk ke dalam bus. Mereka menjarah barang-barang penumpang," jelasnya.
Batu yang dilemparkan perampok cukup besar.
"Bisa 2 kali kepalan tangan orang dewasa. Mereka melemparnya dari motor. Kecepatan bus bisa 50 km per jam, kaca pasti hancur," sebutnya.
Karenanya ketika terjadi pelemparan, ia akan terus melanjutkan perjalanan.
"Saya akan mencari lokasi yang aman. Lokasi ramai untuk berhenti," ungkapnya.
Seringnya terjadi pelemparan ini membuat perusahaan bus membuat kerangkeng.
"Seluruh kaca di kerangkeng dengan besi. Agar batu yang dilemparkan tertahan oleh besi," bilangnya.
Agar penglihatan pengemudi tak terhalang, posisi kaca di depan pengemudi di kosongkan dari rangkaian besi.
"Cuma bagian itu saja yang tak ditutup besi. Untuk penglihatan supir," sebutnya.