Keduanya menggunakan 15 sensor ultrasonik, enam kamera, lima LIDAR dan dua sistem radar.
Ini berfungsi sebagai penentu posisi mobil dan mengikuti perintah, apakah akan menyalip atau melanjutkannya.
Sebelum Robocar hadir, Simon masih menggunakan DevBot untuk memastikan semuanya bekerja dengan benar.
(BACA JUGA : Apa kabar Motor Listrik Gesits? Ternyata Bulan Oktober Nanti Akan Diproduksi Sob!)
DevBot dilengkapi dengan kabin, memungkinkan pengemudi bisa berada di dalamnya.
Percoban Devbot dilakukan pada awal Mei di sirkuit jalanan Formula E Roma.
Mobil robot tersebut diadu melawan pro-drifter Ryan Tuereck.
Sebelumnya pada tahun 2017, dua DevBot juga pernah bertarung di Buenos Aires ePrix.
Sebenarnya, balapan pertama dalam seri Roborace seharusnya dilakukan selama musim Formula E 2016-2017.
(BACA JUGA : Mitsubishi: Indonesia Belum Siap Pakai Mobil Listrik, Ini Solusinya)
Memiliki mobil yang dipacu satu sama lain tanpa pengemudi mungkin tidak akan menarik bagi banyak orang.
Tapi untuk para pencipta mobil ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan kehebatan pabrik mereka.
Dimulai dari Formula E berbagai perusahan mulai menjadikan sarana tersebut mengembangkan teknologi mobil listrik untuk mobil produksi mereka.
Karena sejak adanya Formula E, beberapa pembuat mobil otonom punya cara baru untuk mengembangkan mobil tersebut.
Bagaimana menurut kalian ada yang punya ide membuat mobil listrik untuk balapan?