Konsep tersebut jika dilihat, dibangun untuk daya tahan ultra dan itu semua berkat struktur sarang lebah.
Menurut Gettys," ini terinspirasi oleh bentuk alami di proses pertumbuhan tanaman, mineral, atau bahkan dari dunia binatang."
Ini terbuat dari bahan daur ulang organik dan direkayasa untuk sepenuhnya dapat didaur ulang.
Ban Michelin Visionary Concept adalah ban 3 dimensi yang mudah terurai.
Selain itu pada tahun 2012 perusahaan ini juga meluncurkan program Biobutterfly untuk menciptakan elastomer sintetis dari biomassa seperti kayu, jerami, atau bit.
(BACA JUGA : Tips Mudik Lebaran 2018, 3 Hal Wajib Dipatuhi Soal Ban Mobil)
Oleh karena penelitian dan pengembangan ban di perusahaan ini, dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 11 triliun tiap tahunnya.
Bahkan baru-baru ini fasilitas Michelin di India juga dibangun untuk membuat para insinyur Michelin tetap sibuk.
Jadi untuk mengembangkan solusi tersebut, Michelin berusaha untuk mengintegrasikan lebih banyak bahan daur ulang terbaru dalam bannya.
Ini termasuk meningkatkan 30 persen bahan daur ulang pada 2048.
Jadi gimana menurut kalian, tertarik dengan bentuk bannya seperti apa enggak?