GridOto.com - MotoGP Prancis terkenal dengan cuaca yang sulit ditebak, dalam beberapa jam cuaca bisa berganti.
Di sesi warm up bisa saja cerah, tapi kemudian mulai berawan mendekati sesi balap dimulai, atau justru sebaliknya.
Dari total 16 balapan kelas MotoGP sejak 2002 silam, sembilan dimulai dalam kondisi basah atau hujan.
Oleh sebab itu tiap tim harus bersiap jika terjadi hujan mendadak.
(BACA JUGA: Hasil Gabungan FP1 dan FP2 MotoGP Prancis Bikin Netizen Salah Fokus)
Lalu apa saja yang harus dipersiapkan oleh tim jikalau harus dilakukan balapan flag-to-flag.
Nah akun Instagram resmi MotoGP mengunggah sebuah video yang menjelaskan perbedaan set-up untuk trek kering dan trek basah.
Di bagian depan pada pengereman dan ban misalnya, di trek kering ban menggunakan ban slick dan cakram berbahan karbon.
Jikalau trek berubah basah, ban harus diganti dengan spek basah dan dipasang penutup untuk cakram.
(BACA JUGA: Keren! Inikah Helm Baru Andrea Iannone di MotoGP Prancis 2018? Desainnya Garang Ala Film Zaman Now)
Hal itu karena cakram berbahan karbon hanya optimal di suhu lebih dari 200 derajat Celcius.
Tanpa penutup, suhu bisa turun drastis jika terkena air.
Selain itu suspensi depan dan belakang juga diubah dengan suspensi yang lebih empuk.
Untuk bagian belakang, ban juga harus diganti dengan spek basah, dan cakram menggunakan bahan baja.
(BACA JUGA: Sedap! Johann Zarco Bisa Cetak Sejarah Berusia 64 Tahun di MotoGP Perancis)
Terakhir, engine mapping juga harus diubah menyesuaikan dengan mapping basah.
Tentunya tiap tim memiliki mapping yang berbeda-beda tergantung strategi mereka.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat Video yang diunggah MotoGP ke akun Instagram mereka berikut ini.