Pantesan Rossi Sampai Frustasi, Ini Cara Kerja ECU di Motor MotoGP

Rezki Alif Pambudi - Sabtu, 12 Mei 2018 | 12:30 WIB

YZR-M1 2018 (Rezki Alif Pambudi - )

(BACA JUGA:Valentino Rossi Mengaku Sedih Karena Pihak Yamaha Lambat)

Padahal jaman dulu motor mudah wheelie ketika torsi terlalu besar saat akselerasi.

"Jadi jika pembalap Yamaha merasa bahwa motor mereka bisa lebih cepat dari itu, mereka akan terus meminta teknisi untuk mengatur strategi dengan tepat untuk melepaskan potensi penuh dari motor," tutur Cecchinelli.

Mantan petinggi Ducati Corse itu menambahkan untuk menemukan kalibrasi ECU yang tepat, para pabrikan harus melakukan perhitungan dan uji coba dahulu.

Jadi perhitungan hanya bisa didapatkan di atas trek.

(BACA JUGA:Bos Yamaha Bongkar Penyebab Rossi dan Vinales Kalah Kompetitif dari Zarco)

Karena semuanya tergantung dari motor dan kecocokan para pembalap dan juga tergantung dari kondisi trek maupun komponen lainnya saat balap.

"Kau tidak bisa menghitung semuanya di markas karena ketika di trek balap sebenarnya kau menemui beberapa debu di lintasan, suhu tertentu, jenis ban tertentu, dan faktor lainnya," tambahnya.

Terkadang, untuk mengatasi masalah tersebut, para pabrikan mengembangkan interface tool untuk mendapatkan banyak data terkait sekaligus.

Jika melihat dari cara kerja perangkat elektonik tersebut, ini seperti 'pisau bermata dua' karena dapat membantu sekaligus membatasi performa motor.

(BACA JUGA:Triumph Si Motor Baru Kelas Moto2 Lakukan Tes di Aragon)

Jadi sifat ECU ini dinamis karena tak berhenti di satu titik saja.

Namun untuk Yamaha, masalah yang paling sering muncul adalah saat suhu trek panas.

YZR-M1 2018 sering kehilangan traksi ban belakang saat menikung di suhu trek yang tinggo.

Solusi yang mungkin bisa menjadi satu-satunya pilihan bagi Yamaha adalah mendatangkan insinyur elektronika yang memiliki pengalaman terhadap ECU keluaran Magneti Marelli.

(BACA JUGA:Ada Pembalap yang Sampai Sekarang Sangat Dihormati Valentino Rossi, Ini Buktinya)

Hal itu yang sudah dilakukan oleh Honda dengan merekrut Filippo Tosi yang pernah bekerja di Magneti Marelli dan Ducati.

Sebagai catatan, Yamaha sudah tidak merasakan kemenangan selama 14 balapan terakhir.

Terakhir kali pabrikan berlogo garpu tala itu memenangkan balapan yakni saat Valentino Rossi finis tercepat pada MotoGP Belanda 2017.