Insiden Galang Hendra, Bagaimana Pembalap Bersikap Profesional

Fendi - Rabu, 9 Mei 2018 | 09:34 WIB

Galang Hendra (#55) saat balap WSSP300 di Assen, Belanda, April lalu (Fendi - )

Emosi di tempat lain jangan dibawa-bawa, apalagi ke ranah yang bukan haknya.

Seperti diketahui Galang Hendra gagal menyelesaikan lomba di WSSP300 di Assen, Belanda, April lalu.

Seorang pembalap profesional apalagi yang sudah melangkah di balap internasional.

Harusnya bisa menahan emosi.

scuderiafans.com
Michael Schumacher dapat menjaga emosinya saat balapan dan memenangkan GP F1 San Marino 2003

Ada contohnya nih sob, meskipun kasusnya beda jauh, namun tetap ada hubungannya dengan kontrol emosi seorang pembalap profesional.

Ketika juara dunia balap F1 Michael Schumacher balapan di sirkuit Imola, San Marino 2003.

Kurang dari 12 jam sebelum start, ibunya Elisabeth Schumacher meninggal dunia.

(BACA JUGA: Walau Salah Paham, Galang Hendra Terancam Dilarang Balapan Dua Tahun)

Tetapi Michael Schumacher dan adiknya Ralf Schumacher dapat menjalani lomba dengan tenang.

Bahkan Michael Schumacher memenangkan lomba itu dan adiknya finish keempat.

Emosi kakak dan adik itu sangat terjaga sehingga tidak mengganggu pikiran mereka untuk menyelesaikan lomba.

Michael Schumacher hanya meneteskan air mata saat berdiri di podium.

Nah, insiden keributan di Sentul yang akhirnya dianggap salah paham karena terbawa emosi itu, jangan sampai terulang lagi ya?

Karena sudah ada aturan mainnya.