Para sopir pun satu per satu mengeluhkan pungli yang masih sarat di wilayah lintas Sumatera, dari Aceh hingga Lampung.
Ada pula yang mengeluhkan preman yang melakukan pungli di Samarinda, Balikpapan bahkan Jakarta.
"Kita lewat warung wajib bayar, kalau gak bayar kaca pecah, kalau enggak golok sampai di leher, kalau tidak ban kita disobek, itu siang bolong," kata salah satu sopir yang mengeluhkan pungli di lintas Sumatera.
(BACA JUGA: Duh! Yang Berencana Mudik dengan Mobil Baru, Belum Bisa Pakai Rush dan Terios)
Tak cuma oleh preman, sopir truk bahkan mengeluhkan pungli yang dilakukan oleh aparat negara.
"Pak polisi biasanya baik-baik, kalau pak polisi mintanya kecil, kalau dishub dengan ancaman kalau tidak bayar nanti mobil ditahan, dikandangi," kata seorang sopir.
Mendengar pernyataan ini, Presiden Jokowi pun berjanji akan menindak lanjuti keluhan sopir ini.
Ia juga memerintahkan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin dan Menteri Perhubungan Budi Karya yang hadir dalam pertemuan itu untuk segera bertindak.
"Saya kan dengarnya sedikit, ternyata setelah bertanya kepada para pengemudi, para sopir ternyata sangat banyaknya, kaget dong, masa enggak boleh kaget saya," kata Presiden kepada wartawan usai pertemuan itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sopir Truk Mengeluh Banyak Pungli, Jokowi Kaget"