Lalu soal transmisi.
Ia menggunakan transmisi CVT yang terkenal halus mentransfer tenaga, namun CVT punya stigma minimnya keasyikan karena tak ada hentakan saat berakselerasi keras.
Faktor itu kemudian disiasati Toyota dengan memberikan efek shifting saat putaran mesin mendekati redline.
(BACA JUGA: Ajiib, Toyota Siapkan C-HR Elektrik, Mungkin Masuk Indonesia Gak Nih?)
Jadilah Toyota C-HR seperti mobil dengan transmisi gigi ketika ia dipacu kencang.
Kemudian soal handling Toyota C-HR.
Aplikasi sistem suspensi double wishbone di roda belakang terbukti efektif menjaga stabilitas sekaligus kenyamanannya.