3. Finish memenangkan balap F1 dengan hanya pakai gigi enam
Terjadi di GP Brasil 1991.
Pada lap ke-65, Ayrton menyadari bahwa dia telah kehilangan gigi ketiga pada mobilnya.
Senna coba pindah ke gigi empat, tetapi tidak berhasil.
Girboks rusak.
(BACA JUGA: Mercedes Investigasi Kekalahan di F1 Australia, Ternyata Bukan Software yang Error!)
Senna menyelesaikan empat lap terakhir hanya dengan menggunakan gigi keenam.
Sampai finish ia tidak pernah menurunkan atau menaikkan gigi persneling.
4. Membuat fastest lap lomba melalui pit-lane
Tidak dapat dipercaya kedengarannya.
Namun terjadi di Donington Park, Inggris pada tahun 1993.
Senna yang tengah memimpin lomba, melewati pit-lane di lap ke-57 tetapi tidak melakukan pit stop.
Saat itu lomba diganggu oleh perubahan pemakaian ban, dari basah ke kering dan sebaliknya.
Manuver itu ditafsirkan sebagai kesalahan komunikasi antara Senna dan tim McLaren.
Mungkin karena kegagalan sistem radio komunikasi.
(BACA JUGA: Bukan Daniel Ricciardo, Harusnya Pembalap Ini yang Menang di GP F1 China)
Karena saat itu tidak ada batas kecepatan di pit-lane, Senna mencetak lap terbaik.
“Memalukan. Komunikasi yang baik dengan tim sangat penting dalam lomba seperti ini,” ucap Ayrton Senna.
5. Menyelamatkan nyawa pembalap di tengah-tengah trek
Senna menghentikan mobil McLaren yang dikemudikannya di tengah lintasan untuk menjadi yang pertama membantu Érik Comas, pada sesi latihan GP F1 Belgia 1992.
Comas menabrak dinding, dan Ayrton tidak berpikir dua kali.
Dia menghentikan mobilnya dan berlari ke arah mobil Ligier yang dikendarai Comas.
Mobil itu mengalami bocor bahan bakar dan bisa meledak kapan saja, sementara Comas pingsan.
Senna mematikan mesin, menghindari yang terburuk.