DOT 5 lebih tinggi dari keduanya, bahan bakunya dari silikon yang sulit bercampur dengan air.
Tapi sekarang ada lagi minyak rem dengan kode DOT 5.1 dengan bahan glikol eter yang sama seperti DOT 3 dan DOT 4.
Oleh karena itu, minyak rem DOT 5 yang terbuat dari silikon tidak bisa dicampur dengan DOT 3, 4, atau 5.1 dengan bahan dasar glikol eter.
(BACA JUGA: Nih Panduan Memilih Minyak Rem Motor yang Benar)
Minyak rem di atas DOT 3 lebih sering dipakai buat kendaraan kecepatan tinggi dan berkapasitas besar.
Nahhh, warna minyak rem di tiap kemasan ternyata tidak berhubungan langsung dengan kualitas.
Mungkin masih ada yang salah kira saat melihat minyak rem warna kuning itu DOT 3 dan minyak rem warna merah itu DOT 4.
Tapi buat kendaraan roda dua yang mesinnya masih standar, DOT 3 saja sudah cukup.
Selain harga minyak rem DOT 3 lebih murah, suhu panas saat ngerem masih bisa ditahan.
Kecuali kalau pakai kendaraan yang sering dibawa ngebut, demi menjamin keamanan, monggo DOT 4 diadopsi.
Batas waktu pemakaian minyak rem sebagai patokan, baiknya diganti setiap 20.000 km.
Tapi, jangan mentang-mentang lama jadi tenang-tenang aja.
(BACA JUGA: Cara Mengetahui Kondisi Minyak Rem Motor dari Warnanya)
Kalau belum waktunya sudah terlihat kurang atau warnanya berubah, sebaiknya ditambah atau ganti baru.
Paling terasa mesti cek kondisi minyak rem saat tuas rem ditekan jadi lebih dalam.
Selain itu minyak rem yang sudah terlalu lama juga sudah cair dan mengendap pada tabung kaliper
Jadi jangan cuma melihat minyak rem enggak berkurang, jadi enggak pernah diganti yah Sob!