"Sekarang busnya lebih bagus. Saya kemudikan bus jenis Scania asal Swedia, Eropa punya. Bahkan saya kalau di tol, terkadang tak perlu ngegas karena sudah bisa dengan sendirinya jalan. Kita tinggal duduk aja bawa bus tinggal main tangan," lanjutnya.
(BACA JUGA: Mantap! Terintegrasi Dengan Angkot OK Otrip, Bus TransJakarta Kembali Beroperasi di Tanah Abang)
Ia pun sebagai pramudi memiliki pilihan tombol kala berkendara di berbagai kondisi medan yang berbeda-beda.
"Mobil sekarang remnya banyak. Tinggal pilih aja jalan licin ada pilihannya. Tinggal setel semua ada pilihan. Saya di jalanan tol engga pernah menggunakan gas kalau jalanan macet takut ga bisa nguasain keadaan. Kalau kosong baru ngegas. Bus yang ini kayak main game aja," ujarnya seraya terkekeh.
Bahkan banyak pengalaman sebelumnya menggunakan bus terdahulu yang tidak sebaik busnya saat ini.
"Dulu ada gangguan di rem. Saya rem di sini berentinya di ujung sana. Makanya suka terjadi kecelakaan. Pernah kejadian ban bus lepas menggelinding ke depan tapi busnya masih bisa jalan. Itu pas malam tahun baru atau takbiran saya lupa," katanya.
Masalah reparasi mesin pun jauh lebih baik pelayanannya ketimbang saat dulu.
(BACA JUGA: Gawat, Kurang Konsentrasi Sopir TransJakarta Bikin 10 Penumpang Terluka)
"Sekarang kalau mesin kan ada teknisi UT jadi masuk pool langsung dicek semua dengan sistem komputer juga. Kalau dulu secara perbaikan kurang. Perbaikan armada sendiri kurang," kenang Endang.
Dari segi pendapatan pun, ia mengaku cukup puas dengan kerja kerasnya membuahkan hasil yang sepadan.
"Sekarang pendapatannya juga sesuatu banget. Dulu gaji UMP kita disuruh kerja rodi. Kalau sekarang kerja jadi bener-bener ikhlas dalam hati. Kita dihitung per km, lebih dari target per km dapat bonus," ujarnya puas.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ini Cerita Sopir Perempuan TransJakarta 'Bus yang Sekarang Kayak Main Game'.