Pantes Sempat Nantang Polisi di Facebook, Pembunuh Sopir Taksi Online Pede Pakai Jimat

Iday - Jumat, 13 April 2018 | 21:48 WIB

Pengungkapan kasus pembunuhan sopir taksi online di Palembang yang dikejar sampai Brebes (Iday - )

GridOto.com - Hengki Sulaiman, pembunuh sopir taksi online yang selama ini buron akhirnya tewas di tangan petugas Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel di kota Brebes.

Tersangka kasus pembunuhan sopic Go Car Tri Widiyantoro itu berusaha melawan saat akan ditangkap.

Peluru yang bersarang di bagian dada membuat Hengki tewas setelah sempat dibawa ke rumah sakit di Brebes.

Jenazah Hengki Sulaiman sendiri sudah dibawa ke Palembang tepatnya kemarin malam pasca dibawa langsung dari TKP perburuan.

Dalam konfrensi pers yang digelar di RS Bhayangkara hari ini, Jumat (13/4) Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara memberikan beberapa fakta yang mencengangkan terkait perburuan Hengki Sulaiman.

Selain dari lokasi kaburnya yang terbilang jauh dari luar Sumsel.

(BACA JUGA: Dorr! Akhirnya Pembunuh Driver Taksi Online di Sumatera Selatan Ditembak Mati)

"Dari tubuh korban kami temukan beberapa barang, mulai dari surat cinta dari sang kekasih, KTP dan Foto. Tak hanya itu, juga ditemukan beberapa benda yang diperkirakan jimat," ungkap Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain.

Lebih Jauh dikatakan, penemuan jimat ini diduga sebagai alat untuk menyamarkan dirinya agar tidak tertangkap polisi selama pelariannya menuju ke pulau Jawa.

"Mungkin pakai jimat agar tidak kelihatan polisi, tapi syukur berkat tim yang kerja keras dan salat tahajud jadi ketangkap juga," ucapnya.

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, Hengki ditangkap setelah kabur ke berbagai tempat.

(BACA JUGA: Bikin Ngakak Online! Ini Dia Kewesaki 150, Klongannya Ninja 250 yang Powernya 'Tembus' 24 DK)

Satu peluru bersarang di dada Hengki. Inilah yang membuat nyawanya tak tertolong lagi ketika akan dilarikan ke rumah sakit.

Penangkapannya dilakukan setelah tim terus melakukan monitoring terhadap pergerakan Hengki.

"Terakhir termonitor di Brebes, sebelumnya dia juga lari ke kabupaten lain yang ada di Jateng."

"Saat kami monitor, dia berada di Brebes dan dilakukan penangkapan, ia berupaya melawan dan kabur sehingga terpaksa ditembak," ungkap Zulkarnain saat ditemui di depan Gedung Utama Mapolda Sumsel, Kamis (12/4).

Jenderal bintang dua ini menjelaskan, kejahatan yang dilakukan Hengki tergolong sadis.

Karena memang menjadi atensi, sehingga semua anggota Jatanras dikerahkan untuk menangkap Hengki hingga dapat.

"Pembunuhan dan perampokan semacam ini, saya kejar dan tangkap hidup mati. Pasti kami tangkap," pungkasnya.

Hengki, kabur dari kejaran polisi melalui jalur darat dan ditangkap di sebuah pabrik roti yang ada di Brebes Jateng.

Meski dalam pelarian, Hengki juga sempat update di media sosial. Bahkan, sempat menantang polisi untuk menangkapnya.

(BACA JUGA: Rencana Mau Narik Taksi Online? Berikut Daftar Harga Toyota Calya)

"Dia (Hengki, red) kabur dan sempat singgah di empat kabupaten. Singgah di Wonosobo, Kegal, Semarang dan terakhir di Brebes. Semuanya melalui jalur darat," ujar Dir Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Budi Suryanto didampingi Wadir Reskrimum AKBP Aziz Andriansyah.

Polisi yang mengendus keberadaan Hengki berada di Brebes Jateng, tim langsung melakukan pengejaran.

Hengki yang hendak ditangkap, ternyata berupaya melawan petugas.

Sehingga, petugas harus melakukan tindakan tegas terukur terhadap Hengki dan tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Siapa pun pelakunya kami tindak keras, kriminal umum akan kami tindak tegas terlebih kejahatan kekerasan yang korbannya luka berat hingga meninggal dunia."

(BACA JUGA: Tanpa Isi Bensin, Royal Enfield Ini Bisa Ngebut Sampai 120 Km/jam)

"Sudah ada contohnya dua pelaku yang kami tindak keras," ujar Budi saat ditemui di ruang kerjanya.

Dalam pelarian, Hengki juga mengganti namanya dengan nama Hendri.

Tujuan mengganti nama tersebut, agar Hengki bisa dengan mudah mengelabui orang yang melihatnya.

Selama pelariannya, Hengki sama sekali tidak pernah bersosialisasi di sekitar tempatnya bersembunyi.

Selain mengganti namanya menjadi Hendri, Hengki juga memotong rambutnya menjadi lebih pendek.

Agar orang yang melihatnya sekilas tidak bisa mengenali bila dirinya seorang buronan polisi.

Dari pantauan di RS Bhayangkara Palembang, Jenazah Hengki Sulaiman, pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap sopir gocar Tri Widiyantoro akhirnya tiba di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang sekitar pukul 21.45.

Jenazah Hengki dibawa dari kargo Bandara SMB II Palembang menuju ke kamar mayat RS Bhayangkara Palembang menggunakan mobil jenazah milik RS Bhayangkara Palembang.

Saat tiba di RS Bhayangkara Palembang, jenazah Hengki yang diletakan di dalam peti mati diangkat petugas menuju ke kamar jenazah.

Jenazahnya langsung dikeluarkan dari peti mati dan dimasukan ke dalam lemari pendingin.

(BACA JUGA: Ini Bahaya Keseringan Terpapar Uap Bensin, Bisa Kena Penyakit Ini)

Di sisi lain, keluarga korban yakni Tri Widiyantoro serta rekan satu profesinya juga berkumpul di RS Bhayangkara Palembang.

Mereka ingin melihat langsung kedatangan jenazah orang yang telah menghabisi nyawa Tri secara sadis.

Namun, pihak keluarga Tri belum kesampaian untuk melihat langsung wajah dari Hengki.

Karena, masih harus menunggu dilakukan visum hari ini.


Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Hengki Sulaiman 'Pembunuh Sopir Go Car' Pakai 2 Jimat Agar Tak Terlihat Selama Pelarian,