Karena memang menjadi atensi, sehingga semua anggota Jatanras dikerahkan untuk menangkap Hengki hingga dapat.
"Pembunuhan dan perampokan semacam ini, saya kejar dan tangkap hidup mati. Pasti kami tangkap," pungkasnya.
Hengki, kabur dari kejaran polisi melalui jalur darat dan ditangkap di sebuah pabrik roti yang ada di Brebes Jateng.
Meski dalam pelarian, Hengki juga sempat update di media sosial. Bahkan, sempat menantang polisi untuk menangkapnya.
(BACA JUGA: Rencana Mau Narik Taksi Online? Berikut Daftar Harga Toyota Calya)
"Dia (Hengki, red) kabur dan sempat singgah di empat kabupaten. Singgah di Wonosobo, Kegal, Semarang dan terakhir di Brebes. Semuanya melalui jalur darat," ujar Dir Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Budi Suryanto didampingi Wadir Reskrimum AKBP Aziz Andriansyah.
Polisi yang mengendus keberadaan Hengki berada di Brebes Jateng, tim langsung melakukan pengejaran.
Hengki yang hendak ditangkap, ternyata berupaya melawan petugas.
Sehingga, petugas harus melakukan tindakan tegas terukur terhadap Hengki dan tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Siapa pun pelakunya kami tindak keras, kriminal umum akan kami tindak tegas terlebih kejahatan kekerasan yang korbannya luka berat hingga meninggal dunia."
(BACA JUGA: Tanpa Isi Bensin, Royal Enfield Ini Bisa Ngebut Sampai 120 Km/jam)
"Sudah ada contohnya dua pelaku yang kami tindak keras," ujar Budi saat ditemui di ruang kerjanya.
Dalam pelarian, Hengki juga mengganti namanya dengan nama Hendri.
Tujuan mengganti nama tersebut, agar Hengki bisa dengan mudah mengelabui orang yang melihatnya.
Selama pelariannya, Hengki sama sekali tidak pernah bersosialisasi di sekitar tempatnya bersembunyi.
Selain mengganti namanya menjadi Hendri, Hengki juga memotong rambutnya menjadi lebih pendek.
Agar orang yang melihatnya sekilas tidak bisa mengenali bila dirinya seorang buronan polisi.