GridOto.com – Bagi sobat GridOto yang mengikuti perkembangan motor klasik Eropa, tentunya tidak awam dengan merek kenamaan asal Inggris, BSA.
BSA merupakan singkatan dari Birmingham Small Arms. Merujuk pada namanya, BSA didirikan di Birmingham, Inggris, pada 1861.
Pada awalnya, BSA merupakan pabrik senjata yang menyuplai kebutuhan perang tentara Inggris pada perang dunia kedua.
Seiring perkembangannya, cabang bisnis BSA berkembang tidak hanya sebagai produsen senjata api, tetapi juga pabrik pencetakan baja, pembuat mobil, hingga motor.
BSA meluncurkan sepeda bermesin pertama pada tahun 1905 dengan mesin minerva yang melekat.
Kemudian, BSA kembali meluncurkan motornya di tahun 1910 bermesin 498cc, berdaya 35 dk.
Kapasitas mesin lebih besar keluar pada tahun 1919 dengan nama Model-A bermesin 770 cc V-twin.
BACA JUGA: (Di Kota Ini, Vespa Jadul Jadi Transportasi Andalan)
Pada 1930-an tipe motor BSA kemudian berkembang dengan berbagai tipe dan kapasitas mesin, termasuk model silinder tunggal seperti BSA S-series.
Masuk perang dunia 2 di tahun 1939, BSA memfokuskan diri untuk memproduksi motor untuk memasok kebutuhan perang.
Pada waktu itu, BSA M20 dan M21 jadi tipe yang digunakan untuk keperluan perang tentara sekutu.
Agar bisa mengangkut personel tambahan, motor-motor tersebut pun ada yang dilengkapi sespan.
Dipakainya BSA selama masa perang dunia 2 mengangkat nama dari merek ini ke seluruh dunia.
Selepas perang, penjualan BSA meningkat pesat disambut diperkenalkannya model-model baru sepanjang dekade 1940-1950an.
(BACA JUGA: Koplak! Ada Parodi Biker Punya 'Bojo Galak', Mungkinkah Ini Curhatan?)
Ketenaran BSA juga didukung dengan kesuksesan motor ini menjuarai beberapa kejuaraan balap aspal dan tanah, termasuk diperkenalkannya seri-seri racing seperti Gold Star.
Di tahun 1960-an, BSA sukses mengimpor motornya ke seluruh dunia dengan produk andalan mereka seperti seri A65.
Saat memasuki masa kejayaannya, BSA sempat menjadi produsen sepeda motor terbesar di dunia dengan range tipe produksi yang luas, mulai dari kapasitas di bawah 50 cc hingga 750 cc.
Puncaknya, BSA bahkan sempat mengakuisisi brand motor lain seperti Triumph dan Ariel.
Sayangnya, masalah finansial berbarengan dengan membanjirnya produk motor buatan Jepang membuat merk ini mengalami kemunduran.
BSA akhirnya menyerah dan ditutup pada tahun 1972, padahal masih ada beberapa produk yang belum sempat diproduksi massal.
Di Indonesia sendiri brand motor BSA sebenarnya sudah masuk sejak zaman penjajahan kolonial Belanda.
(BACA JUGA: Polisi Urungkan Tahan Wanita Cantik Penabrak Driver Ojek Online, Ternyata Ini Alasannya)
Hal ini bisa dilihat dari beberapa tipe BSA produksi tahun 1930-an yang masih dimiliki beberapa kolektor motor antik disini.
Nama BSA mulai tersohor di Tanah Air juga karena faktor pernah dipakai untuk kebutuhan perang.
BSA M20 dan M21 yang akrab disebut “BSA side klep” pada waktu itu banyak dipakai penjajah dan sekutu, kemudian berhasil dirampas serdadu Indonesia.
Jadilah motor-motor itu banyak berseliweran di tanah air dan mempopulerkan merk tersebut.
Tipe BSA selepas perang buatan tahun 1950-an seperti B31, B33, A7 dan A10 kemudian dibeli oleh cukup banyak kalangan sipil di Indonesia.
Sayangnya, kepopuleran BSA kemudian jadi ikut tergerus oleh kehadiran motor buatan Jepang di Indonesia.
Sebagian motor BSA yang masih bertahan kemudian digunakan untuk keperluan angkutan becak motor di Pematang Siantar, Sumatera Utara
Motor-motor BSA dari beberapa daerah seperti di pulau Jawa pernah diangkut ke Siantar pada sekitar tahun 1960-an hingga 1970-an untuk dibuat becak motor.
Saat ini, becak BSA sudah menjadi ikon wisata di kota tersebut dan populasinya juga semakin sedikit mengingat banyak yang sudah berpindah tangan.
Motor-motor BSA pun sampai sekarang masih dijadikan bahan buruan para kolektor pecinta motor antik.