Selain itu, Aerox 155 versi R juga tidak menggunakan sistem pengereman ABS seperti versi S, namun ada keunggulan dari rem versi R.
Yaitu cakram depan berdiameter 230 mm yang bentuknya petal disk alias bergelombang, yang lebih ringan dan cepat dingin dibanding cakram model biasa.
Ban yang dipakai Aerox 155 Cup tampilannya mirip dengan ban bawaannya yaitu IRC SCT-005, namun ada perbedaan spesifikasi komponnya.
"Sudah soft compound alias lebih lunak yang cocok untuk dipakai balap, ukurannya sama yaitu 110/80-14 dan belakang 140/70-14," jelas Agus.
Ubahan lainnya juga terhitung minim, Yamaha cukup memaksimalkan fitur yang ada dari Aerox 155 versi R, misalnya suspensi belakang yang sudah subtank.
Kelebihannya menurut Yamaha karena sirkulasi oli suspensinya lebih baik dan performanya lebih tahan dipakai balap dibanding suspensi tanpa tabung.
Untuk ubahan mesin, yang paling terlihat adalah penggunaan knalpot Sakura AM09 GP full-system.
(Baca Juga : Hasil Test Konsumsi BBM Yamaha NMAX 155 2018, Irit Atau Tidak Ya?)
Kelebihan knalpot berbahan stainless steel ini adalah bobotnya lebih ringan 2,2 kg alias 49% dibanding knalpot bawaan Aerox 155.
"Selebihnya mesin masih standar dari dealer, hanya dirubah busi dan settingan klep, agar sesuai sama bahan bakar yang dipakai yaitu Pertamax Turbo," tambah salah satu mekanik Alfa Scorpii.
Sengaja oleh Yamaha spesifikasinya tidak dibuat ekstrem karena kelas ini bukan ditujukan untuk pembalap profesional sob.
"Aerox 155 Cup pembalapnya berasal dari komunitas Yamaha Aerox di Indonesia," ungkap Agus.
Saat gelaran pertama, kelas ini diikuti oleh 15 pembalap yang disaring dari 19 pendaftar.
"Selanjutnya Aerox 155 Cup ini akan dibawa ke setiap event YCR, dengan kelas bernama YCR7," tutup Agus.
Dengan adanya kelas Aerox 155 Cup ini, bisa jadi bakal makin banyak balapan pakai Aerox nih.