GridOto.com - Livio Suppo, mantan manajer Repsol Honda yang memilih mengundurkan diri di era kejayaannya akhir 2017 lalu, mengungkap perlakuan pembalap top kepada pabrikan di MotoGP.
"Itu tidak mudah untuk dijelaskan, semakin besar bakat mereka, semakin besar kekuatan yang mereka punya," ungkap Livio Suppo dilansir GridOto dari Speedweek.
"Semakin besar kekuatan yang mereka miliki, semakin susah bekerja sama dengan mereka," imbuhnya.
Manajer yang saat ini merasa bebas setelah pensiun ini secara blak-blakan mengungkapkan bahwa pabrikan adalah budaknya pembalap top MotoGP.
(BACA JUGA:Jonas Folger Mau Comeback? Loh Tapi Kok Enggak ke MotoGP)
"Di kelas MotoGP, pabrikan adalah budak pembalap top," kata pria asal Italia itu.
Suppo juga mengungkapkan bahwa di MotoGP pembalap memang membuat perbedaan.
Dibanding motor, skill pembalap lebih besar dalam penentuan hasil balapan.
Berbeda dengan Formula 1 yang masih punya banyak faktor dalam penentuan hasil balapan, terutama strategi tim.
(BACA JUGA:Gerry Salim Pamer Helm Baru, Sumpah Nasionalisme Banget Desainnya!)
Pembalap top memang banyak maunya dan pabrikan harus siap untuk bekerja keras menuruti semua keinginan sang pembalap.
"Pembalap buat perbedaan besar, jika kau punya pembalap tepat, kau hanya harus meyakinkan dia senang di timmu, dan mereka akan lakukan pekerjaan mereka dengan baik, tanpa pembalap top, kau tak bisa meraih hasil bagus," lanjutnya.
Oh iya, Livio Suppo bukan curhat tentang dua pembalap terakhirnya lho, Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
Suppo menceritakan segala pengalamannya selama malang melintang di MotoGP.
(BACA JUGA:Panas Bikin Meleleh! Suhu Ban MotoGP Bisa Sampai Segini di Trek)
Mantan manajer yang posisinya digantikan Alberto Puig ini malah menilai bahwa Repsol Honda beruntung punya dua pembalap itu karena tidak bikin susah tim dan pabrikan.
"Marc spesial, kelebihan Marc adalah karakternya, dia selalu positif dan aktif, dia tidak pernah komplain secara berlebihan, karena dia anak baik, dia tidak suka drama," ungkap Suppo.
"Marc dan Dani keduanya punya karakter bagus dengan bakat besarnya, kami bersatu dengan mereka," tuntasnya.