Hasil pengecekan bersama tersebut ternyata tidak ada tanda kecurangan.
Arifin juga mengatakan, konsumen menerima dengan hasil pembuktian yang dilakukan SPBU.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan permintaan maaf, akhirnya pihak SPBU mengambil langkah kesepakatan dengan hanya membebani biaya Pertalite konsumen sebesar 55 liter.
"Kita clear-kan saat itu juga. Kami hanya bebani 55 liter ke konsumen, sisanya kami anggap sebagai penganti. Saya pikir ini sudah selesai, tapi tahunya diviralkan," ucapnya.
Arifin mengaku salah karena tidak langsung melakukan pengecekan pada tangki mobil konsumen.
Menurut dia, ketika mobil konsumen akan diperiksa, konsumen tersebut menolak dengan alasan terburu-buru.
"Memang salahnya saya tidak langsung ngecek mobil, jadi pelajaran juga buat saya. Bukan saya menuduh, tapi untuk berjaga kejadian seperti ini. Alasannya dia waktu karena enggak ada waktu, mau buru-buru pergi," ujar Arifin.
Saat ditanya pendapat soal kenapa angka literannya bisa selisih jauh dari kapasitas tangki mobil, Arifin mengaku memang hal tersebut tidak wajar.
Namun, ia membantah bila petugasnya lupa me-reset ulang sebelum mengisi mobil lain.
"Enggaklah, pasti dari nol dulu. Saya tidak menuduh, tapi mungkin bisa saja sudah dimodifikasi (mobilnya) karena dari hasil tes pun tidak ada kesalahan," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Serena Diisi Pertalite 78,1 Liter, Pengemudi Tolak Saat Petugas Mau Cek Tangki
Penulis : Stanly Ravel
Editor : Ana Shofiana Syatiri