Lalu beralih ke huruf kedua nih:
Kalau X artinya motor full fairing atau punya performa lebih tinggi dibanding motor lain yang sejenis.
Lalu ada R yang biasa dipakai motor naked.
Kemudian N yang biasa digunakan untuk motor touring, adventure, atau harian.
Ada juga kode J yang menunjukkan motor tersebut punya model klasik.
Lalu yang jarang dipakai adalah kode L yang biasanya sepasang dengan kode awalan K untuk menunjukkan motor tersebut berjenis dual purpose.
Gampang kan? Sekarang kita lihat contohnya.
ZX600 berarti mesin empat silinder yang punya full fairing dengan kubikasi 600 cc alias ZX6R.
EX250 berarti mesin dua silinder full fairing dengan kubikasi 250 cc yang jelas berarti Ninja 250.
Bagaimana dengan Ninja 250 SL dan Z250 SL yang hanya satu silinder?
Jelas ketebak kodenya BX250 dan saudaranya yang enggak pakai fairing adalah BR250.
Nah bagaimana dengan ZX130 yang jelas-jelas bebek? Ternyata aslinya punya kode AN130 Sob!
Kawasaki W175? Kodenya BJ175 tuh...
Lalu mesin V? Kawasaki punya Vulcan 1400 yang kodenya VN1400 tuh!
Bingung kalau ngomongin Ninja H2 nih? Eh ternyata punya kode ZXT00N.
Tapi seperti GridOto ingatkan di atas, ada juga yang enggak ngikut kode-kode diatas.
(BACA JUGA: Masih Ingat dengan Si Baby Ninja? Sering Dikatain Kalau Nabrak Meledak)
Misalnya Binter Merzy dengan kode KZ200, KLX150 dengan kode LX150, Kawasaki Kaze dengan kode KA110, hingga Ninja 150 2 tak yang kodenya KR150.
Tapi setidaknya, sekarang sobat GridOto bisa tebak-tebakan motor Kawasaki dengan lihat dua hurufnya aja nih!
Gampang dimengerti kan?