GridOto.com - Ada perkembangan bagus di ruas jalanan Kota Surabaya.
Kini mulai tidak ada lagi polisi cepek, Pak Ogah atau polisi gopek.
Yakni warga yang mengatur jalan dengan mengharap sejumlah imbalan dari pengemudi saat berbelok atau putar balik.
Sebab, tiap hari 40 petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) mengusir polisi cepek di jalanan Surabaya
Salah satu jalan putar balik yang dijaga petugas linmas adalah Jl. Panjang Jiwo.
Setiap hari, mulai pukul 06.00 jalur putar balik menuju perempatan Panjang Jiwo ini dua petugas diturunkan.
"Pagi dari jam 06.00 saya sudah lihat, bukan petugas Linmas yang menjaga putar balik. Saya minta baik-baik untuk tidak turun jalan saat ada kami," ucap Billy, petugas Linmas berbagi tips mengusir polisi cepek.
(BACA JUGA: Kocak, Berada di Situasi Salah, Mobil Nyangkut di Truk Yang Berputar Balik)
Tercatat setiap hari kini ada puluhan petugas Linmas yang khusus diterjunkan untuk menjaga U Turn.
Mereka terbagi dalam dua gelombang sift penjagaan.
Petugas bergaji UMK Surabaya ini Rp 3,2 juta harus mengatur putar balik.
Saat ini ada 20 titik U Turn dan pertigaan.
Mereka mulai mengatur lalu lintas pukul 06.00 hingga pukul 19.00.
(BACA JUGA: Gini Loh Cara Gampang Putar Balikin Honda CRF150L, Gak Pakai Ribet)
"Pukul 06.00 karena sudah banyak anak sekolah berangkat. Setiap titik U Turn dan pertigaan akan kami tempatkan 2 petugas," kata Kabid Penanggulangan Bencana dan Linmas Pemkot Surabaya, Yudi Eko.
Belakangan ini keberadaan Pak Ogah atau pengatur jalan di sejumlah ruas jalan Surabaya mulai berkurang. Keberadaan mereka mulai diganti oleh petugas Linmas Kota Surabaya.
Dengan berseragam Linmas dan mengelebatkan bendera dengan warna kuning mencolok, petugas Linmas itu terus mengatur arus lalu lintas.
Pantauan di sejumlah tempat di U Turn atau putar balik, kini ditempati petugas di bawah Linmas Kota Surabaya ini.
Selain di Jl A Yani, sejumlah ruas di Gunungsari dan Panjang Jiwo juga ditempati Pak Ogah Linmas.
"Ayo ayo.. Silakan belok," kata petugas Linmas mengarahkan pengguna jalan. Semua mobil diatur di setiap putar balik itu.
Mereka menggunakan seragam Linmas dan bendera tanpa peluit.
Tidak seperti Pak Ogah yang selama ini pura-pura mengatur arus lalu lintas tapi tangannya menjulur ke kaca mobil.
Tidak demikian dengan Pak Ogah dari Linmas murni membantu pengemudi.
"Wah bikin nyaman kalau ada petugas berseragam begini. Tak ada uang recehan di mobil juga nyaman. Keren, makasih Linmas Surabaya," reaksi David Maulana, pengguna jalan.