Meski waktu tempuh bisa dipangkas, namun Basuki tak memungkiri di beberapa titik masih ditemukan jalan yang rusak.
Menurutnya kerusaskan itu disebabkan kontur tanah di Papua yang lunak dan masih banyak rawa.
Solusi sementaranya adalah dengan meninggikan badan jalan menggunakan tanah.
Nantinya perbaikan jalan ini juga akan dilakukan, namun dengan material yang berbeda dengan jalan pada umumnya, seperti misalnya batu split yang absen digunakan.
"Karena itu digunakan bahan Matos berupa campuran tanah dan semen kemudian badan jalan dilakukan pengaspalan,” papar Basuki.
Basuki menjelaskan, absennya batu split lantara harus didatangkan dari Palu, dan itu membuat biaya jadi membengkak.
Basuki juga terus memacu kontaktor agar jalan yang rusak bisa diperbaiki dan bisa rampung setidaknya dalam tiga hingga empat bulan ke depan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sekarang, Waktu Tempuh Merauke-Boven Digoel Cukup 8 Jam