"Kalau kick down (injak gas secara tiba-tiba) seenaknya, ngerem seenaknya, itu bakal cepat kena CVT-nya," lanjutnya.
Akibat gaya berkendara yang 'jorok' tersebut, kata Joko, akan mengakibatkan selip pada transmisi.
"Di CVT ini tetap terjadi gesekan, yakni antara belt baja dengan puli, antarlogam. Nah, kalau gaya bawanya 'jorok', lama-lama logam itu akan tergerus dan menyebabkan selip," jelasnya.
Solusinya, lanjut Joko, adalah dengan berkendara secara normal atau tidak ugal-ugalan.
(BACA JUGA: Belum Banyak yang Tahu, Ini Kepanjangan BMW dan Sejarahnya)
"Sebenarnya kalau pemakaiannya normal itu awet loh CVT. Normal dalam arti akselerasi, jaga jarak, kalem lah gitu bawa mobilnya.
"Boleh akselerasi atau kick down pada saat tertentu, tapi bukan untuk kebiasaan," pungkasnya.