"Mereka menghalangi kami untuk hidup atau belajar secara normal, pesawat-pesawat Suriah dan Rusia juga menembaki kami" ujar Ahmad sambil terisak.
Dirinya juga berkata kalau ingin pulang ke rumah, pergi sekolah dan bertemu dengan teman-temannya.
"Aku berharap bisa kembali lagi ke rumah dan sekolah lalu bertemu teman-temanku".
"Aku bekerja di sini sehari-hari di antara gemuk dan oli," pungkas Ahmad sembari mengusap air mata.
(BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Banyaknya Pelaku Tabrak Lari di Jalan Raya!)
Meski ditemani air mata dan rasa sedih Ahmad tetap berjuang untuk tetap bertahan hidup.
Mental Ahmed sungguh luar biasa.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi semua, bertapa pentingnya arti bersyukur.