Bila dalam waktu dekat tuntas maka awal Mei sudah selesai kontruksinya.
"Sehingga, insya Allah sebelum puasa itu sudah bisa beroperasi," tutur David.
Untuk jumlah gerbang tol ruas tol Solo-Ngawi direncanakan delapan gerbang, tetapi pengerjaannya dilakukan bertahap.
Tahap pertama, kata David, jumlahnya lima gerbang mulai dari Ngasem-Kartasura, Klodran, Karanganyar, Sragen, hingga Ngawi.
Tahap selanjutnya akan dibuka gerbang lagi di Bandara Adi Soemarmo dan Jalan Solo Purwodadi, tepatnya di Gondangrejo.
Terakhir, ujar David, muncul usulan dari Pemkab Sragen yang sudah disetujui menteri PU untuk pembukaan gerbang tol di Sragen Timur, tepatnya di Sambung Macan.
"Jadi totalnya ada delapan gerbang tol ruas jalan tol Solo-Ngawi," ungkap David.
Sementara jumlah rest area, David menjelaskan, terdapat delapan rest area.
Delapan rest area itu terbagi empat, dari arah Solo Ngawi dan sisanya dari arah Ngawi ke Solo.
"Delapan ini empat tipe besar dan sisanya kecil. Rest area yang besar memiliki fasilitas SPBU," jelas David.
David menambahkan, sesuai perencanaan, semestinya pada Januari 2018 sudah selesai dan bisa dioperasikan.
Lantaran lahan belum siap, maka penyelesaiannya mundur.
Ditanya soal anggaran yang dibutuhkan, David menjelaskan, total investasi pembangunan ruas tol Solo-Ngawi sekitar Rp 11 triliun.
Anggaran itu termasuk untuk pembangunan ruas jalan tol Kartasura-Salatiga sudah 50 persen selesai konstruksinya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jelang Lebaran, Pemudik Bisa Nikmati Tol Solo-Ngawi