GridOto.com – MotoGP Qatar akhir pekan ini masih dihantui jika balapan diguyur hujan, padahal pembalap sudah melakukan tes dalam kondisi trek basah.
MotoGP Qatar yang berlangsung sejak 2004, mulai 2008 startnya pada malam hari.
Namun yang ditakutan bagaimana jika hujan turun saat balapan?
Sinar lampu yang memantul di permukaan trek jadi seperti cermin, sehingga mengganggu pandangan pembalap.
(BACA JUGA: Pembalap F1 Ini Buka-bukaan Hampir Pensiun Usai Musim 2017)
Apa yang ditakutkan akhirnya terjadi.
Pada 2009 start balapan ditunda hingga hari Senin akibat hari Minggu hujan.
Nah, beberapa pekan lalu para pembalap menjalani tes pramusim 2018 di Losail dalam kondisi trek basah dengan air semprot dari truk.
Dirancang untuk membiarkan visibilitas mereka seperti apa, dengan kombinasi dari pencahayaan tinggi dan cipratan dari motor lain.
Namun itu meninggalkan perasaan campur aduk.
Pertanyaan mengenai visibilitas di bawah lampu sorot dalam kondisi basah belum terjawab, ada masalah lain.
(BACA JUGA: Seperti Ini Cara Membuat 'Wet Race' Mendadak di Sirkuit Losail, Qatar)
Dikutip GridOtocom dari motorcyclenews.com, sebagian besar pembalap cukup senang dengan tingkat cengkeraman pada permukaan basah dan jarak pandang mereka ke motor lain.
Banyak juga yang mengeluh, pantulan di luar trek membuat sangat sulit untuk menilai faktor lain.
Seperti tanda pengereman dan mendekati akhir trek lurus panjang.
Faktor lain yang ikut bermain adalah drainase.
Beberapa area trek bisa cepat kering sementara bagian lain masih memiliki aliran air di atasnya.
Drainase adalah faktor kunci dalam sesi kualifikasi tahun lalu yang dibatalkan.
Hujan deras Sabtu malam, membuat trek tersebut terus basah dan gravel trap (hamparan kerikir) banjir.
Nah, bagaimana kalau saat balapan akhir pekan ini hujan lagi?