GridOto - Sebagai MPV, akomodasi menjadi salah satu sorotan saat Wuling Cortez diluncurkan.
Dalam perhelatan media test drive Wuling Cortez di Jawa Timur yang diadakan minggu lalu (7-9/3/2018), GridOto.com pun merasakan menjadi penumpang di baris kedua dan ketiga di dalam mobil tersebut.
Saat pertama kali masuk ke dalam mobil, kesan kabin yang lebih luas langsung terasa jika dibandingkan dengan rival satu segmennya, Toyota Kijang Innova.
Hal tersebut berkaitan dengan perbedaan sasis dan sistem penggerak roda yang digunakan oleh Cortez dan Innova.
Dengan sasis monokok dan berpenggerak roda depan, bagian lantai mobil pun bisa lebih rendah karena tidak ada gardan seperti pada Innova yang mengusung sistem penggerak roda belakang.
Saat duduk di baris kedua, bagi kami yang memiliki tinggi 178 cm legroom terasa sangat lega, kami pun bisa meluruskan kaki atau menyilakan satu kaki ke atas tanpa ada masalah yang berarti.
Bahkan ketika jok baris pertama dimundurkan, legroom bagi penumpang baris kedua masih terbilang cukup luas untuk duduk dalam posisi yang nyaman.
Begitu pula dengan headroom pada Wuling Cortez, ketika kami berdiri untuk menjangkau sunroof saja, kami tak merasakan ruang gerak yang terbatas atau terpentok dengan plafon.
Konfigurasi captain seat yang diusung Wuling Cortez pada tipe 1.8L Lux+ yang kami coba ternyata tak menyulitkan akses penumpang untuk ke baris ketiga.
Hal tersebut dikarenakan jarak dua jok yang ada pada baris kedua terbilang cukup jauh sehingga kaki masih bisa menapak di antara kedua jok tersebut.
Tak seperti Toyota Kijang Innova yang jarak antar kedua jok baris kedua terbilang rapat sehingga dapat sedikit merepotkan.
Saat mencoba duduk di baris ketiga, kesan pertama adalah posisi kaki yang terasa lebih tinggi dibandingkan di baris kedua.
Namun hal tersebut tak berarti kenyamanan penumpang dilupakan, jok baris ketiga masih dilengkapi headrest untuk bersandar.
Selain itu, sudut reclining jok di baris ketiga pun terbilang fleksibel.
Penumpang masih bisa duduk tegak sampai merebah ke belakang.
Legroom di baris ketiga memang tak seluas di baris kedua.
Saat jok di baris kedua dimundurkan, dengkul kami menekan jok di depannya sehingga mengurangi kenyamanan jika penumpang di depan agak egois untuk memundurkan posisi duduknya semena-mena.
Headroom di baris ketiga bagi kami pun dengan tinggi 178 cm sudah mulai menjadi kekhawatiran.
Saat posisi duduk ditegakkan, kepala kami hampir menyentuh bagian plafon mobil.
Namun saat posisi duduk merebah, hal tersebut tak lagi menjadi masalah.
Untuk masalah penyimpanan, sepertinya bukan menjadi masalah bagi Wuling Cortez.
Meski semua joknya terpakai oleh penumpang pun bagasi masih terbilang luas.
Terhitung lima koper berukuran sedang masih bisa dijejalkan tanpa memaksa dengan posisi berdiri.
Saat membutuhkan penyimpanan yang lebih besar saat mudik atau belanja bulanan bagasinya yang berkapasitas 274 liter sepertinya cukup besar untuk menyimpan satu buah skuter matik kecil di dalamnya.
Tentu saja karena masih unit test drive, kami tak berani untuk mepraktekkannya langsung.