Tak seperti Toyota Kijang Innova yang jarak antar kedua jok baris kedua terbilang rapat sehingga dapat sedikit merepotkan.
Saat mencoba duduk di baris ketiga, kesan pertama adalah posisi kaki yang terasa lebih tinggi dibandingkan di baris kedua.
Namun hal tersebut tak berarti kenyamanan penumpang dilupakan, jok baris ketiga masih dilengkapi headrest untuk bersandar.
Selain itu, sudut reclining jok di baris ketiga pun terbilang fleksibel.
Penumpang masih bisa duduk tegak sampai merebah ke belakang.
Legroom di baris ketiga memang tak seluas di baris kedua.
Saat jok di baris kedua dimundurkan, dengkul kami menekan jok di depannya sehingga mengurangi kenyamanan jika penumpang di depan agak egois untuk memundurkan posisi duduknya semena-mena.
Headroom di baris ketiga bagi kami pun dengan tinggi 178 cm sudah mulai menjadi kekhawatiran.
Saat posisi duduk ditegakkan, kepala kami hampir menyentuh bagian plafon mobil.
Namun saat posisi duduk merebah, hal tersebut tak lagi menjadi masalah.
Untuk masalah penyimpanan, sepertinya bukan menjadi masalah bagi Wuling Cortez.
Meski semua joknya terpakai oleh penumpang pun bagasi masih terbilang luas.
Terhitung lima koper berukuran sedang masih bisa dijejalkan tanpa memaksa dengan posisi berdiri.
Saat membutuhkan penyimpanan yang lebih besar saat mudik atau belanja bulanan bagasinya yang berkapasitas 274 liter sepertinya cukup besar untuk menyimpan satu buah skuter matik kecil di dalamnya.
Tentu saja karena masih unit test drive, kami tak berani untuk mepraktekkannya langsung.