Selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah mengecek kerenggangan klep.
"Cek kerenggangan klep, gap untuk klep in 0,10 mm dan 0,15 mm untuk ex. Bila tidak sesuai setel klepnya," lanjut pria yang akrab disapa Pur.
Setelah itu, lanjut melakukan pengecekan kondisi busi.
"Lanjut cek busi, bila masih bagus kondisinya, setel gap-nya saja, 0,8mm, saat memasuki 48.000 km seharusnya sudah ganti busi 2 kali," paparnya.
Interval penggantian busi Vespa memang relatif lebih lama, yaitu setiap 20.000 km.
(BACA JUGA: Mau Beli Motor Vespa? Simak Dulu Daftar Harganya di Maret 2018)
Kemudian, bersihkan injector dan throttle body.
"Bersihkan injector dan throttle body seperti yang diharuskan tiap 3000 km, ini untuk mencegah motor brebet atau kehilangan tenaga," tuturnya.
Bagian yang juga penting yaitu pengecekan komponen CVT.
"Cek kondisi V-belt dan semua komponen CVT. Penggantian V-belt dilakukan setiap 10.000 km, tetapi tergantung pemakaiannya, kadang baru 8.000 km kondisinya sudah retak-retak," pungkasnya.
Setelah semua selesai, diakhiri dengan mendiagnosis sistem injeksi dan pengapian menggunakan software Piaggio Advanced Diagnostic System (PADS) untuk melihat apakah ada error atau tidak.
Terus ikuti artikel-artikel seputar perawatan motor di bengkel resmi dalam tematis Perawatan Bengkel Resmi dari GridOto.com.