Setelah bensin dan oli, komponen lain yang perlu dicek adalah busi. Yup, sebagai 'ujung tombak' proses pengapian, fungsi busi enggak bisa disepelekan.
(BACA JUGA: Tertarik Pasang Shockbreaker Tabung di Yamaha NMAX Lama? Siapkan Biaya Segini)
Jika busi sudah kotor atau sudah mencapai interval pemakaian 10.000-15.000 km, maka wajib diganti yang baru.
Umumnya, busi biasanya dibersihkan menggunakan sikat kawat atau ampelas setiap 4.000 km. Tujuannya untuk menghilangkan karbon di ujung elektroda akibat hasil pembakaran.
Oiya, jangan lupa cek juga kondisi aki. Meskipun, motor baru banyak menggunakan aki kering atau MF (Maintenance Free), perlu juga cek, karena fungsinya gak kalah penting.
Voltase standar tegangan aki adalah 12,4 Volt. Bila tegangan di bawah itu, pertanda aki mulai ngedrop dan harus diganti.
(BACA JUGA: Siap Untuk MotoGP 2020, Menpora: Persiapan Harus Dimulai Dari Sekarang)
Tapi kalau kamu enggak punya alat voltmeter untuk cek ketegangan aki, bisa juga cek dari panel instrumen.
Caranya putar kunci kontak ke posisi ON. Lalu nyalakan lampu sein, kiri atau kanan. Jika indikator lampu sein pada panel instrumen lemah, tandanya aki motor sudah tidak stabil.
Terakhir, yang perlu dicek adalah fungsi indikator pada panel instrumen. Apalagi motor - motor keluaran terbaru saat ini sudah banyak mengadopsi panel instrumen digital.
Tentunya semakin mudah mengecek jika ada kerusakan pada mesin atau mesin melalui indikator yang tersedia di panel instrumen.