"Pertama-tama, saya tidak bangga dengan ini," kata Kenny.
"Saya punya banyak teman kuliah di sana (West Virginia) dan saya menginap di rumah mereka," kata dia.
"Sesampainya di sana, sekitar pukul enam sore, saya mulai minum-minum (alkohol)," kata Kenny.
Kenny berkata ia kemudian mengajukan keluhan kepada Uber, namun manajemen Uber mengatakan bahwa dia yang memilih tujuan dan telah menempuh perjalanan.
Sehingga dia harus membayar.
Namun, Kenny merasa tanggapan Uber terlalu kejam.
"Saya mempertanyakan apa yang dipikirkan pengemudi, yang melihat betapa mabuknya saya, dan memutuskan mengantarkan saya keluar kota adalah ide bagus."
Dan yang membuat masalahnya lebih buruk lagi bagi Kenny, ia harus menempuh perjalanan balik ke West Virginia.
"Semua barang saya masih di West Virginia, jadi saya harus kembali dan membawanya."
"Saya buat hitung-hitungannya. Ongkos 35 dolar AS (Rp500.000) jika menumpang bus, atau 115 dolar AS (Rp 1,6 juta) untuk pesawat," ujarnya.
"Sejujurnya, kawan-kawan saya menganggap ini lucu. Konyol, memang. Tapi lucu," kata dia dengan nada kesal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pria Mabuk Panggil Uber, Setelah Sadar Ditagih Ongkos Rp 23 Juta