Turbocharger awal pemakaiannya digunakan untuk pesawat pada Perang Dunia II, sedangkan pada otomotif, mobil pertama yang pakai turbo dibuat sekitar 1960.
Turbocharger atau yang lebih diakrab disapa turbo, dianggap lebih efisien dari supercharger.
Hal tersebut dikarenakan bilah kipas turbinnya diputar gas buang knalpot, dan tidak pakai tenaga mesin
Meski punya banyak kelebihan, turbo punya kelemahan juga sob.
Kelemahannya adalah saat ada jeda waktu antara injakan pedal gas, sampai turbin berputar maksimal oleh tekanan gas buang knalpot.
Hal itu biasa disebut dengan sebutan turbo lag.
Hal tersebut biasa terjadi pada putaran rendah kala embusan gas buang masih kecil.
(BACA JUGA: Mercedes-AMG S63 Pasang Turbocharger, Tenaga Tembus 720 DK!)
Begitu putaran naik dan gas buang kencang, turbo bekerja, maka terjadi peningkatan tenaga sangat signifikan.
Selain itu, bilah turbin yang bersentuhan dengan gas buang jadi panas dan membuat udara masuk pun panas.
Untuk mendinginkannya akan digunakan peranti bernama intercooler dan dapat pula diterapkan pada supercharger.
Walaupun sama-sama menambah daya dobrak mobil, 2 piranti tersebut berbeda sob. Jadi makin tahu kan?
Artikel ini sudah tayang di Otomotifnet dengan judul Pakai Supercharger Atau Turbocharger Ya? Nih, Bedanya!