Benarkah Sistem Jalan Berbayar Bisa Jadi Solusi Atasi Kemacetan Jakarta?

Gagah Radhitya Widiaseno - Kamis, 22 Februari 2018 | 12:48 WIB

Sistem ERP di Jalan Rasuna Said, Jakarta (Gagah Radhitya Widiaseno - )

GridOto.com - Sudah 4 tahun wacana jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) disiapkan Pemprov DKI Jakarta.

Tetapi sampai saat ini belum tahu kapan sistem ini akan diberlakukan.

Dengan sistem ini, Pemprov DKI Jakarta optimis kemacetan Jakarta akan bisa diatasi.

Bagaimana sih cara kerja sistem ERP ini?

(BACA JUGA: Kata Pakar Safety Driving, Ini Lo Penyebab Kemacetan, Kamu Setuju?)

Kita lihat saja dari negara tetangga, Singapura yang sudah menerapkan sistem ERP ini.

Menurut sebuah penelitian yang diunggah di situs development.asia, sistem ini terbukti ampuh atasi kemacetan di jalanan Singapura.

Penelitian dengan judul 'The Case for Electronic Road Pricing' memaparkan seberapa sukses sistem ERP mengurangi kemacetan.

Di Singapura terdapat 77 gerbang ERP yang ditempatkan di semua jalan yang menghubungkan kawasan pusat bisnis, jalan bebas hambatan, dan jalan arteri berlalu lintas padat.

(BACA JUGA: Urai Kemacetan, BPTJ Luncurkan Bus Jabodetabek Airport Connexion)

Agar terintegrasi dengan ERP, pengemudi harus memasang perangkat khusus di kendaraan mereka.

Dalam perangkat itulah kartu elektronik bernama CashCard ditempatkan.

Ketika sebuah kendaraan melewati gerbang ERP, sistem secara otomatis memindai perangkat dan mengurangi saldo kartu elektronik milik pengemudi.

Kompas.com
SIstem ERP yang akan diterapkan di Jakarta

Dan, jika terjadi pelanggaran, misalnya kendaraan melaju tanpa perangkat atau saldo CashCars tidak cukup, sistem akan mengirim foto kendaraan ke pusat kendali ERP.

(BACA JUGA: Enggak Sabaran, Hamish Daud Pilih Motor untuk Tembus Kemacetan)

Foto tersebut menjadi bukti untuk memungut biaya dan denda terhadap pengemudi nakal tersebut.

Tarif ERP dibedakan berdasarkan jenis kendaran dan waktu melintas.

Jam sibuk menjadi tarif termahal ERP sehingga dengan ini pengemudi jadi berpikir untuk menggunakan kendaraan pribadi.

Hal serupa juga diterapkan di Stockholm, Swedia.

(BACA JUGA: Balap Liar Bikin Macet Jangan Dicontoh, Lihat Videonya!)

Dalam situs transportstyrelsen.se, dijelaskan di Stockholm penerapan ini menggunakan sistem pemindai lewat pelat nomor.

Ketika melewati jalan yang ada sistem ERP, kamera langsung memindai pelat nomor.

Gambar itu dikirim ke Trasnportstyrelsen (Dinas Transportasi Swedia) di mana kendaraan diidentifikasi.

Kemudian Trasnportstyrelsen mengirimkan slip pembayaran kepada pemilik kendaraan jika kendaraan tersebut terdaftar di Swedia.

Jika benar, mungkinkah kemacetan di Jakarta bakal teratasi?