Bila mobil di depan menyalakan sein kanan tapi tidak berpindah jalur (terutama di jalan dua arah), ia menginformasikan ada mobil yang melaju kencang dari arah berlawanan atau ia sendiri hendak menyalip.
Sehingga sebisa mungkin Anda yang membaca info itu tidak memaksa untuk menyalip mobil di depan.
4. Lampu Mundur
Letaknya di lampu belakang dengan mika berkelir bening/jernih.
Bila pengendara di depan memasukkan posisi gigi mundur (Reverse, R) maka lampu itu langsung aktif.
Ia menginformasikan pengendara yang melihatnya bahwa mobil tersebut akan melakukan manuver mundur.
(BACA JUGA: Cara Mematikan Bunyi Alarm Toyota Fortuner Tanpa Remote)
5. Lampu Parkir
Tidak semua mobil dibekali lampu parkir.
Bila diaktifkan, lampu ini akan menyala pada saat mobil parkir.
Tujuannya pada saat mobil diparkir di pinggir jalan, posisi mobil mudah diidentifikasi oleh pengendara lain yang melintas.
Tidak perlu takut lampu ini menyedot cadangan listrik di aki, soalnya konsumsi listriknya diset sangat rendah.
Jadi walau menyala berjam-jam, lampu parkir tidak bikin aki tekor.
(BACA JUGA: Tips Memeriksa Kondisi Karet Bodi, Perhatikan 3 Ciri Ini)
6. Lampu Hazard
Ini isyarat lampu yang harus digunakan saat mobil berhenti, mengalami gangguan, dan dalam kondisi darurat di pinggir jalan.
Lampu ini juga menginformasikan perlunya bantuan dari pihak lain.
Lampu hazard merupakan lampu sein kanan-kiri yang menyala bersamaan.
Untuk mengaktifkannya dan pengendara tinggal mengaktifkan tombol berlambang segi tiga.
Sayangnya, pengemudi di Indonesia salah kaprah dalam mengaplikasikannya.
Parahnya, saat memasuki terowongan atau dalam kondisi cuaca buruk banyak yang malah menyalakan lampu hazard.
Padahal cara itu tidak tepat, kedip-kedip lampu justru bisa memecah konsentrasi pengendara di belakangannya atau malah membingungkan.