GridOto.com - Bagi sebagian orang Indonesia, helm bukan saja bagian penting dalam berkendara motor baik dari segi peraturan di jalan dan keamanan.
Namun juga sesuatu yang dapat dibanggakan dan dikoleksi, membuat munculnya komunitas-komunitas pencinta helm.
Menariknya ada satu komunitas yang mengoleksi helm yang spesial dan sulit dicari, sekalipun dana mencukupi.
Wah, helm seperti apa yang mereka koleksi sampai membuatnya susah untuk dicari?
(BACA JUGA: Ini Deretan Pembalap di MotoGP Musim 2017 yang Menggunakan Helm Merek Indonesia)
Yup, komunitas yang tergabung di grup Facebook Local Helmet Lovers (LHL) ini mengoleksi helm eks pembalap sob!
"Ya, rata-rata koleksi kami merupakan helm bekas pembalap motor Indonesia," ungkap Agustinus Hariyanto, salah satu kolektor helm yang ditemui GridOto.com.
Beberapa helm yang dibawa oleh anggota komunitas ini merupakan bekas pembalap papan atas Indonesia seperti Hokky Krisdianto, Febrianus Balank dan Dimas Ekky Pratama.
Yup, nama terakhir merupakan pembalap CEV Moto2 yang menjadi pembalap wild card di Moto2 Sepang 2017 sob!
Kenapa memilih helm bekas pembalap, kenapa tidak yang baru saja?
"Wah, banyak alasan sih, yang pertama karena pembalap yang kami suka helmnya tidak tersedia dalam kondisi baru di toko," jelas Wiman Rinaldi, member lain dari komunitas LHL.
(BACA JUGA : Jangankan Gangster, Monster Saja Takut Sama Komunitas Ini, Simak Videonya)
"Karena kriteria kami dalam memilih helm ya harus dari pembalap yang kami suka, baik dari gaya balap dan prestasinya hehe..," tambah Wiman yang memiliki KYT KR-1 eks Dimas Ekky.
Karena tidak dijual bebas di toko, tentunya butuh perjuangan lebih untuk memiliki helm bekas pembalap.
"Langkah pertama harus kenal pembalap dan orang-orang terdekatnya seperti manajer dan mekaniknya," ungkap Adit. S Nugroho yang mengoleksi helm milik Febrianus Balank.
"Caranya bisa kenalan via media sosial, dan tentunya datang ke event seperti IRS atau Motoprix di mana pembalap itu sedang balapan," tambah Adit.
Meski sudah kenal pembalapnya, terkadang masih ada kesulitan dalam memiliki helm bekas dipakai pembalapnya sob.
"Tidak semua pembalap mau menjual helmnya, beberapa harus didekati sampai mood-nya bagus untuk bilang 'Iya', dan itu butuh waktu," jelas Adit.
Wah, seperti mau mengungkapkan cinta ke lawan jenis nih, ada waktu pendekatannya?
"Iya, misalnya untuk INK Fusion Race eks Febrianus Balank ini butuh waktu 3 bulan sampai saya bisa memilikinya," tambah Adit.
"Dan karena mood pembalap macam-macam, harga yang diberikan ya bisa macam-macam juga, kadang mahal kadang murah bahkan kadang dikasih gratis hehe," tukas Adit.
Meski butuh perjuangan, banyak hikmah dan keuntungan dari mengoleksi helm pembalap.
"Selain jadi punya helm pembalap idola, dari segi spesifikasi helm ada perbedaan spesifikasi yang membuat helm pembalap jadi spesial," jelas Agustinus.
"Misalnya tali pengikatnya bukan sembarang DD-Ring, karena harus lolos scrutineering FIM yang ketat," tambah Agustinus.
Detail-detail seperti stiker lolos scrutineering FIM ini juga membuat helm bekas pembalap memiliki cerita khusus.
"Helmnya jadi ada sejarahnya, sudah dipakai balap kemana saja, tahun berapa dan bertarung melawan pembalap siapa saja," ungkap Agustinus.
Hikmah lain dari mengoleksi helm eks pembalap bagi para kolektor yang ditemui GridOto.com adalah jadi banyak teman pembalap
"Betul, kami jadi bisa mengenal pembalap yang kami idolakan dan berteman, dan karena kami menyukai dunia balap jadi ada kebanggaan tersendiri," ungkap Wiman.
"Selain itu saya jadi kenal juga dengan kolektor-kolektor helm eks pembalap lain, dan karena hobi kami sama jadinya cepat akrab malah seperti saudara," tambah Adit.
Menarik juga ya menjadi kolektor helm eks pembalap, pembaca GridOto.com ada juga yang memiliki hobi yang sama?