Ducati SuperSport Punya 3 Riding Modes, Apa Saja Efeknya Saat Dipakai Riding?

Dimas Pradopo - Selasa, 30 Januari 2018 | 17:00 WIB

riding mode ducati supersport (Dimas Pradopo - )

Gridoto.com - Sebagai motor dengan performa tinggi, rasanya Ducati wajib untuk menyematkan riding modes untuk pengaturan respon tenaga di moge tipe SuperSport

Apalagi Ducati SuperSport yang penggunaannya sangat fleksibel, bisa untuk harian, turing, bahkan track-day di sirkuit. 

Dengan adanya riding mode yang beragam, respon tenaga bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan tadi. 

Riding modes dibekali dengan 3 pilihan, yakni Sport, Touring, serta Urban yang bisa dipilih dengan tombol di tengah sein. 

Mode sport digunakan untuk berkendara agresif di jalanan lengang bahkan di sirkuit.

Touring, lebih asyik dipakai ketika sedang cruising santai di kecepatan menengah.

Sementara mode Urban, karena respon dari bukaan ride by wire-nya paling lembut, jadi lebih cocok jika motor sedang dipakai saat jalan basah. 

Stefanus Yoga
riding modes ducati supersport

Nah menariknya masing-masing riding mode tersebut setelannya tidak fixed, alias bisa diatur lagi secara individual. 

Misal respon mesin yang punya 3 tingkatan, yakni Low, Mid, hingga High.

Kemudian DTC ( Ducati Traction Control ) juga bisa diatur bahkan hingga 8 tingkat, berikut ABS yang punya 3 tingkat. 

Baik DTC maupun ABS juga bisa dimatikan sama sekali loh Sob. 

Pada mode Sport dengan response mesin ada di setelan High, hentakannya sangat terasa mulai dari rpm rendah hingga limiter di sekitar 10.000 rpm. 

Ducati mengklaim 80% torsi maksimumnya sudah tersedia sejak 3.000 rpm dan 90% di 5.000-9.000 rpm. 

Pantas ajaa, di gigi 1 putar gas secara spontan tanpa hentak kopling, ban depan ngangkat terus!

Dengan catatan, setelan DTC saat itu sengaja kami matikan untuk merasakan sensasi maksimalnya. 

Stefanus Yoga
riding modes ducati supersport

Motor ini mengusung mesingenerasi Testastretta bersilinder ganda 11 derajat pendingin cairan, bore 94mm dan stroke-nya 67,5mm berkapasitas 937 cc. 

Klaimnya memiliki tenaga 110 dk di 9.000 rpm, serta torsi maksimum 93 Nm di 6.500 rpm. 

Wuih, gede banget kan! Wajar jika butuh fitur riding mode yang canggih pula.

Selain riding mode, untuk safety, perangkat pengeremannya pun sangat mumpuni, bahkan setara dengan Panigale 959 nih. 

Depan pakai 2 buah 320mm semi-floating discs yang dijepit dua buah radially mounted monobloc Brembo M4-32 callipers 4 piston. 

Sementara belakangnya cakram 245mm dikawal kaliper Brembo 2 piston serta ABS dari Bosch.  

Ducati Supersport dipasarkan dalam dua tipe, yakni SuperSport seharga Rp 429 juta dan Ducati SuperSport S Rp 479 juta off the road. 

Apa sih beda kedua varian tersebut?

Hafizh Gemilang
akselerasi ducati supersport

Kalau yang varian S sudah dibekali suspensi Ohlins depan 48mm, sementara yang standar pakai Marzocchi 43mm. 

Terus suspensi belakang juga sudah Ohlins, dapat passenger seat cowl sewarna bodi, hingga sudah dibekali Ducati Quick Shifter. 

Sedang yang kami tes bukan varian S, tapi nggak masalah karena performa mesin tetap sama.