Penurunan tekanan kompresi disebabkan oleh keausan dinding silinder atau ring kompresi.
Dinding silinder yang aus, akan membuat celah antara ring dengan silinder membesar.
Sehingga saat langkah kompresi, udara dari ruang bakar akan keluar lewat celah ini.
(BACA JUGA: Beda Oli Mesin Diesel Dengan Oli Mesin Bensin, Sama Licinnya Tapi...)
3. Injektor Macet
Jika injektor bermasalah, maka tekanan injeksi dan volume solar yang disuplai ke ruang bakar akan terganggu.
Jika nozzle tersumbat kotoran, otomatis volume solar jadi tidak sesuai dan berimbas pada mesin yang kurang tenaga.
Pada mesin diesel common rail, pompa injeksi akan memompa secara terus menerus saat mesin hidup.
Jika tekanan pompa injeksi berkurang, akan membuat tenaga mesin jadi menurun.
(BACA JUGA: Oli Mesin Diesel Modern, Perhatikan Spesifikasinya)
4. Kampas Kopling Habis (Transmisi Manual)
Penggunaan setengah kopling, akan membuat kampas kopling tidak tertekan maksimal.
Hasilnya, terjadi gesekan antara kampas kopling dengan pelat kopling, dan membuat kampas kopling cepat aus.
kampas kopling aus, akan membuat tenaga mesin sulit tersalurkan ke transmisi.
(BACA JUGA: Apa Perbedaan Turbo Mesin Diesel Dengan Turbo Mesin Bensin?)
5. Pakai Ban Dengan Tapak Lebar
Mesin diesel terkenal tangguh, tapi mesin diesel berspesifikasi rendah menggunakan ban besar tentu akan terasa berat.
Sebenarnya pabrikan sudah menyesuaikan spesifikasi ban, dari aspek efisiensi maupun tenaga.
Untuk itu ketika ingin mengganti ban, sebaiknya pertimbangkan kedua aspek tersebut.