Jangan Polos-Polos Banget, Menyewakan Mobil Perlu Waspada

Iday - Rabu, 17 Januari 2018 | 11:58 WIB

Pengungkapan kasus perampasan mobil sewaan oleh Polda Jatim (Iday - )

GridOto.com - Ini pelajaran berharga dari korban penipuan dengan kekerasan. 

Korban bukan hanya ditipu tapi juga dibuangdi lokasi yang jauh. 

Diberitakan, sindikat perampas mobil ini diungkap Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

Modeus mereka menyewa mobil rental kemudian sopirnya dilakban dan dibuang ke hutan.

Satu dari empat perampok terpaksa ditembak kakinya karena berusaha melarikan diri.

Penjahat yang ditembak kakinya itu adalah JY, ( 25), warga Rowokangkung, Lumajang atau Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan.

Residivis kasus penggelapan puluhan mobil rental itu dilumpuhkan saat penangkapan di sekitar Taman Dayu, Pasuruan.

Residivis kasus penggelapan puluhan mobil rental itu dilumpuhkan saat penangkapan di sekitar Taman Dayu, Pasuruan.

(BACA JUGA: Ngeri, Video Detik-detik Aksi Gasak Spion Alphard di Tengah Kemacetan!)

Dari penangkapan JY, Tim Cobra yang dikomandani AKBP Bobby Paludin Tambunan akhirnya menangkap tiga tersangka lain.

Yakni FR, (24), warga Sukorejo, Pasuruan, NS, (29), asal Kejayan Pasuruan, dan MH, (25), warga Kejayan, Pasuruan.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kombes Pol Agung Yudha Wibowo, menjelaskan kejadian itu berlangsung 25 Desember lalu.

Korban M Jamroni asal Taman Dayu, Pasuruan mendapat order sewa mobil dari JY pukul 09.00 WIB.

"Mobil itu katanya dipakai iring-iringan pengantin di Lumajang," ujar Kombes Frans Barung, Selasa (16/1/2018).

Setelah korban ketemu JY di Taman Dayu, tersangka JY mengajak korban menjemput 3 temannya di tempat berbeda.

Akhirnya perjalanan dilanjutkan ke Lumajang untuk acara pengantin.

Karena perjalanan sudah menginjak 1 jam, tersangka JY yang duduk berdampingan dengan korban menawarkan mengganti posisi sopir.

"Kata tersangka JY, kemudi diambil alih karena sopir sudah kecapekan dan mengantuk," ungkap Frans Barung.

Posisi Jamroni akhirnya pindah di jok depan berdampingan dengan JY yang memegang kemudi.
Sedang tersangka MH, NS, dan FR tetap duduk di jok belakang.

Sekitar 15 menit mobil berjalan ke arah Lumajang, tersangka NS yang duduk di belakang korban menjerat leher korban dengan tampar warna putih.

Tersangka MH menodongkan celurit ke arah leher korban agar korban Jamroni tidak teriak.

"Kalau melawan tak bunuh kamu," ancam tersangka MH ditirukan Kombes Barung.

Dalam perjalanan itu, korban dipaksa pindah duduk di jok belakang. Tangan dan kaki diikat mulut dan mata dilakban oleh tersangka FS.

(BACA JUGA: Orang Jakarta Mulai Stress, Masuk Tol Dari Pintu Keluar)

Selama itu pula, korban terus diancam oleh pelaku akan dibunuh.

Setelah melumpuhkan korban dan menguasai mobil Honda Mobilio yang masih gres, JY balik arah ke Pasuruan.

Korban akhirnya dibuang di semak-semak hutan Dusun Kelek, Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.

"Korban sekitar 2 jam setelah dibuang baru diketahui warga yang melintas," jelasnya.

Warga akhirnya melaporkan kasus ini ke Polsek Nongkojajar, Polres Pasuruan. Dari laporan itu, akhirnya diumumkan lewat pesawat handy talky (HT) ke seluruh jajaran Polda Jatim.

Meski diumumkan lewat HT, komplotan ini ternyata sudah menyiapkan nopol palsu L 1942 IH sehingga perjalanan mereka lancar hingga Pasuruan.

Mobil hasil kejahatan itu dikandangkan tersangka JY di sebuah tempat untuk mencari pembeli.

Rupanya dari hasil penyelidikan polisi, Tim Cobra mendapatkan ciri-ciri pelaku dari keterangan korban M Jamroni.

"Penyelidikan akhirnya mengarah ke JY karena polisi sudah memiliki catatan kriminalitasnya," papar mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini.

Setelah diselidiki, JY ternyat berada di kawasan wisata Taman Dayu. Ketika ditanya oleh petugas, terkait identitasnya JY justru menghindar.

Dari kecurigan itu petugas akhirnya menangkap dan menggedah tubuh korban. Begitu akan dimasukkan mobil untuk dibawa ke Mapolda, tersangka JY berontak dan melarikan diri.

Seketika itu, petugas mengarahkan moncong revolver ke kaki JY hingga tersungkur.

"Terungkapnya perampokan ini menjadi jalan petugas untuk mengungkap kejadian serupa di kota lain," tandasnya.

Sementara itu GridOto pernah menemukan, orang menyewakan mobil setelah memeriksa surat identitas calon penyewa. 

Mobil juga dilengkapi alat pendeteksi keberadaan mobil. 

Artikel ini sudah tayang di Surya Online dengan judul: Sewa Mobil Pura-pura untuk Iringi Pengantin, 3 Perampok Bawa Kabur Mobilio Gres, ini Kronologinya