Cara Bedakan Koil Motor Injeksi dan Karburator

Luthfi Anshori - Selasa, 16 Januari 2018 | 10:55 WIB

Deteksi Koil Motor Rusak (Luthfi Anshori - )

GridOto.com – Ngomongin soal koil motor, ternyata ada bedanya, tergantung dari sistem kelistrikan dan pengabutan bahan bakarnya.

Ada perbedaan signifikan antara koil buat motor berteknologi injeksi yang memakai ECU (Electronic Control Unit) sebagai otak pengapian dengan motor karburator yang memakai CDI (Capacitor Discharge Ignition).

Dijelaskan Ribut Wahyudi, Servis Advisor Honda Bintang Motor, Cinere, Depok, perbedaan koil injeksi dan karburator bisa dilihat dari tahanannya.

"Motor Injeksi tahanannya sebesar 2 ohm dan motor karburator biasanya berkisar 1,5 ohm," ujar Ribut, kepada GridOto.com (15/1).

(BACA JUGA: Ribet Nyari Koil Buat Suzuki Skydrive? Nih Ada di Otobursa.com!)

Perbedaan besar tahanan ini, terkait dengan cara kerja yang berbeda dari part pengantar percikan api ke busi.

Kalau di koil tipe CDI, output tenaga listrik yang keluar dari CDI dilipatgandakan lagi oleh koil.

Misalnya, dari output listrik sekitar 200 volt, maka oleh koil dilipatgandakan menjadi 20.000 volt.

"Sedikit berbeda dengan koil tipe injeksi. Selain dari koil, proses untuk membuat percikan api lebih besar juga tergantung dari voltase aki," terang Freddy A. Gautama dari Ultraspeed Racing, dikutip dari Otomotifnet.com.

Pada koil injeksi, arus yang keluar juga dikontrol oleh ECU. Jadi, ECU hanya memberikan signal ke koil kapan harus meletik atau tidak berdasar input yang diterima dari sensor. Jadi, besarnya api bukan tergantung dari CDI.

(BACA JUGA: Kamu Harus Tahu! Ternyata Proses Pembuatan Busi Tak Sesimpel Bentuknya)

Selain itu, perbedaan lainnya bisa dilihat dari tampak luarnya.

Tampak luar koil injeksi memiliki 2 soket di belakang koil, meliputi (+/-).

"Sedangkan koil tipe karbu hanya punya 1 soket," terang Ribut.

Soket negatif di koil injeksi terhubung ke ECU dan berfungsi untuk mengatur kapan api harus memercik.