Sejak itu mesin diesel terus dikembangkan para insinyur, ia digunakan di lokomotif, kereta api, kapal laut, mobil, dan peralatan berat lainnya hingga kini.
(BACA JUGA: Ini Yang Bisa Memperpendek Usia Pakai Timing Belt, Waspada Sob)
Nah, berikut cara kerja mesin diesel.
1. Langkah Isap (Intake Stroke)
Pada langkah isap, katup masuk (intake valve) membuka dan mengalirkan udara bersih ke ruang bakar.
Setelah piston mencapai titik mati bawah (bottom dead centre), katup isap menutup.
2. Langkah Kompresi (Compression Stroke)
Pada langkah ini piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas (top dead centre) yang menyebabkan udara di ruang bakar terkompresi.
Proses kompresi ini menyebabkan tekanan dan suhu udara meningkat.
Pada akhir langkah kompresi (mendekati titik mati atas), injektor menyemprotkan bahan bakar diesel dengan tekanan tinggi.
(BACA JUGA: Cara Mendeteksi Kerusakan Timing Belt Dan Timing Chain Di Mobil)
3. Langkah Tenaga (Power Stroke)
Kabut bahan bakar yang disemprotkan injektor kemudian menyala atau terbakar akibat udara panas dan bertekanan tinggi hasil proses kompresi.
Ledakan ini mendorong piston ke bawah yang menhasilkan tenaga untuk memutar kruk as (crankshaft).
4. Langkah Buang (Exhaust Stroke)
Gas sisa pembakaran kemudian didorong keluar oleh piston.
Katup buang (exhaust valve) terbuka sehingga gas sisa pembakaran bisa mengalir keluar ruang bakar.