Hal ini menjadi beban bagi masyarakat karena harus mengucurkan dana yang tidak sedikit untuk mengecat mobil mereka.
(BACA JUGA : Benarkah Warna Mobil Mencolok Dongkrak Harga Bekas?)
Seorang warga setempat kepada Radio Free Europe mengatakan dia harus mengeluarkan uang 7.000 manat atau hampir Rp 27 juta untuk mengecat ulang mobilnya.
Uang sebesar itu amat banyak bagi sebagian besar warga Turkmenistan yang memiliki pendapatan rata-rata Rp 4,5 juta per bulan.
Memang ada-ada aja nih Presiden Turkmenistan, bayangkan jika ini terjadi di Indonesia, sobat GridOto apa setuju dengan hal ini?