Korban Ngerinya Reli Dakar, Dari Tertembak Hingga Kendaraannya Meledak

Radityo Kuswihatmo - Selasa, 9 Januari 2018 | 16:15 WIB

Ilustrasi ganasnya reli dakar, Kecelakaan Juan Manuel Silva dan Pablo Sisterna di Argentina, keduanya selamat (Radityo Kuswihatmo - )

1979
Patrick Dodin meninggal seterah kecelakaan di dekat Agadez di sebuah persimpangan padang pasir.

1982
Bert Oosterhuis jatuh dengan motornya di dekat Quatre Chemins dan In Ecker.

1983
Jean-Noel Pineau kecelakaan di jalan beraspal menuju Ouagadougou.

1986
Yasuo Kaneto, pengendara motor dari Jepang tertabrak mobil pribadi di sekitar Sete, Perancis.

Giampaolo Marinoni terjatuh sekitar 40 km sebelum garis finish, kecelakaan itu mencederai organ hatinya. Marinoni sempat dirawat di rumah sakit, namun meninggal 2 hari setelahnya

1988
Kees Van Loevezijn navigator dari Daf of Van de Rijt meninggal setelah terlempar dari truk di stage 7.

Patrick Canado kehilangan nyawanya di dekat Arlit, Niger saat kecelakaan di kecepatan tinggi.

Jean-Claude Huger kehilangan kontrol dari motornya dan terjatuh, kepalanya terbentur batu. Sempat mengalami koma namun dua hari kemudian kehilangan nyawanya.

1991
Charles Cabannes seorang pembalap Perancis terbunuh di Mali oleh senjata api saat stage 9 di Reli Paris-Dakar.

Jean-Marie Sounillac dan Laurent Le Bourgeois meninggal saat mobilnya terguling-guling di antara Syrte dan Sabha (Libya).

Francois Picquot kopilot dari Henri De Roissard mengalami cedera kepala saat bertabrakan dengan truk salah seorang pereli, sempat dibawa ke rumah sakit tetapi tidak tertolong.

1992
Gilles Lalay tertabrak oleh kendaraan lain di stage 16 yang berada di wilayah Congo.