Hanya yang membedakan adalah casingnnya.
Maka dari itu Lexus membuat pabrik yang khusus mempelajari dan membuat turbo in-house untuk Lexus.
"Mesin turbo pada umumnya punya kelemahan pada turbo lag, Lexus enggak mau, makanya Lexus mau bikinnya in-house" ujar Adrian Tirtadjadja lagi.
"Jadi dia bikin dulu pabrik study dari turbo engine, Lexus study dulu dan cukup lama study-nya," lanjutnya.
Hasilnya, Lexus menemukan formula sebuah turbo yang tidak memiliki kekurangan seperti turbo lag pada mobilnya.