GridOto.com - MotoGP tidak semudah itu dihentikan hanya karena hujan deras.
Bagi para penonton, balapan MotoGP saat hujan juga menyajikan sisi menarik tersendiri.
Terutama ketika jadwal balapan sudah mencapai Asia yang meliputi Jepang, Malaysia dan yang terbaru di 2018, Thailand.
Maka kemungkinan para pembalap MotoGP untuk menghadapi wet race akan semakin besar.
Dalam menghadapi wet race bukan hanya pembalap yang harus bersiap.
Namun juga kru, untuk mempersiapkan motor yang akan dipakai dengan setting-an wet race.
Apa saja yang diubah di motor para pembalap MotoGP saat menghadapi wet race?
(BACA JUGA: Seperti Ini Nih Beda Mesin di MotoGP Serta Dampaknya)
Pertama, ban diganti dengan menggunakan ban basah atau ban hujan.
Bedanya dengan ban kering adalah ban ini memiliki alur atau ulir untuk memencarkan air.
Ban untuk situasi basah ini memiliki kompon dan karet yang lebih lembut dari ban untuk situasi kering.
Kedua, penggantian per di suspensi depan juga dilakukan.
Per diubah menjadi lebih lembut untuk menghasilkan berat yang memperkuat grip ban di trek.
Ketiga, suspensi belakang juga diubah dengan jenis yang lebih lembut.
Alasannya sama seperti ubahan pada suspensi depan motor.
(BACA JUGA: Bedanya Tangki Bahan Bakar di MotoGP dan Motor Sport Biasa)
Keempat, adalah bagian pengereman pada motor.
Dalam kondisi kering pembalap biasa menggunakan piringan cakram dengan bahan karbon.
Namun bahan ini tidak efektif karena optimal digunakan di suhu lebih dari 200 derajat Celsius.
Nah, di situasi basah cakram dapat diganti menjadi bahan baja yang bisa digunakan dengan berbagai kondisi.
Terakhir adalah penggantian setting electronic control unit atau ECU.
Pada bagian ini pengiriman daya dari mesin diperhalus serta dilakukan ubahan pada kontrol traksi.
Coba cek sendiri video yang dibagikan oleh MotoGP berikut ini.
What are the basic modifications made to a #MotoGP bike in order to ride it in wet conditions?
— MotoGP™???? (@MotoGP) December 28, 2017
Find out in the latest 3D animation!???? pic.twitter.com/WwNYBndSPS