Ya, Anda tidak salah baca karena tenaga maksimalnya 40 daya kuda dengan bobot kosong motor seberat 143kg.
Bobot enteng ini berkat pengaplikasian sasis twin spar yang terbuat dari bahan alumunium yang diberi jargon “CASTEC” (Honda CASTing frame TEChnology).
Selain lebih ringan, sasis CASTEC ini diakui mampu memberikan kenyamanan yang lebih baik saat berkendara.
Power badak yang dipadu dengan sasis yang ringan namun stabil membuat VT250 ini mampu melesat kencang.
Top speed sebesar 180 km/h pun dapat diraih pada 13.500rpm, performa yang sangat superior jika Anda mengingat tahun keluarnya motor ini.
Sayangnya, motor ini dianggap terlalu maju pada masanya dan jadi enggak laku!
Kurangnya peminat karena pada masa-masa itu motor-motor dengan desain seperti CB series lebih diterima.
Setelah VT250 distop produksinya, Honda meluncurkan penerusnya yaitu VTR250 yang memiliki perbedaan besar di sasis teralis-nya.
Anehnya, sang adik yaitu VTR250 hanya memiliki 5 percepatan dan penurunan power yaitu hanya 32 HP saja.
Nah melihat pasar dan selera konsumen yang mulai berubah, mungkin saja jika VT250 dikeluarkan pada masa ini responnya akan lebih baik.
Yang perlu dilakukan Honda tentu harus merubah sistem pengabutannya menjadi injeksi dan tuning ulang mesinnya agar bisa lolos uji emisi.
Setuju enggak kalau VT250 Spada mengaum lagi dan menjadi The Next Honda Tiger?