Kemudian pada bagian bawah jok yang tampak bersih tanpa airbox dan menjadi tempat keluarnya knalpot dibuatkan side cover dari kayu.
Pelat kayu ini diberi handwritting bertuliskan “Harpia”, julukkan untuk motor ini yang berasal dari nama elang dalam mitologi.
Dan jika kita teliti, sudah pasti bisa menebak bahwa buritan sekaligus landasan joknya ini adalah kayu juga.
Komponen satu ini terbuat dari kayu mahoni dan kayu imbuia yang berasal dari Brazil. Gokil dah!
Selain itu performa juga ikut naik kelas Sob, kubikasinya menjadi 235 cc dengan mengunakan blok atas milik Yamaha DT200 dan diberi sepasang radiator di samping kanan dan kiri.
Kaki-kakinya kini jadi lebih kekar dengan menggunakan garpu depan lansiran Showa dan dua buah ban gambot berpelek palang.
Tampilan juga makin unik dibagian belakang, Robinson memilih belt sebagai drivetrain menggantikan rantai. Nah lho, awet apa enggak ya tuh?
(Baca juga: Bisa Ditiru Nih! Enggak Cuma Tampil Manis, Panel Instrumennya Juga Asik Banget!)
Untuk finishing-nya Robinson memadukan warna kayu khas gitar dengan warna putih serta coklat pada bodi motor.
Sedangkan rangka dilabur merah, menyelaraskan dengan gradasi warna khas pada kayu yang ia gunakan pada motor satu ini.