Fenomena Gir Motor, Ilmu Yang Salah Aplikasi Turun-Temurun 

Iday - Minggu, 17 Desember 2017 | 17:59 WIB

Aiptu FX Agung saat memperlihatkan senjata-senjata empat bocah tersebut di Mapolsek Semarang Barat, Sabtu (16/12/2017) yang diduga digunakan saat tawuran. TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG (Iday - )

(BACA JUGA: Polisi Yang Kawal Dewi Perssik Turun Pangkat)

Contohnya ya, pemilik Yamaha V-Ixion yang tinggal di pegunungan, supaya kuat nanjak bisa ganti gir belakang dengan ukuran lebih besar.

Standarnya V-Ixion  gir belakang 42 mata. Supaya tarikan lebih ringan dan kuat nanjak bisa aplikasi milik Scorpio yang 44 mata.

Begitupun sebaliknya, kalau pemilik V-Ixion tinggal di Pantura misalnya.

Jalanannya lurus dan datar, untuk top speed, bisa aplikasi gir belakang Yamaha Byson yang hanya 40 mata.

 

Berat atau ringan adalah reduksi atau hasil dari perbadingan atau pembagian.

(BACA JUGA: Menahan Pemakai Motor Melintas Rel, Polisi Tewas Tersambar Kereta)

Yaitu jumlah mata gir belakang dibagi jumlah mata gir depan.

Contoh di Yamaha V-Ixion standar. Gir depan 14 dan gir belakang 42.

Kemudian gir belakang diganti jadi 40 atau 44.

Yuk dihitung:

Gir standar 42 = 42/14 = 3,0
Gir belakang 40 = 40/14 = 2,86
Gir belakang 44 = 44/14 = 3,14

Nah, dari situ ketahuan.

Kalau gir mau dibuat ringan, aplikasi gir belakang besar. Hasil pembagiannya jadi besar. 

Nah, pelajar mending paham beginian daripada paham gir untuk berantem.