Kepala Teknik Tim F1 Red Bull Pertanyakan Desain Perangkat Keamanan 'Halo'

Fendi - Jumat, 15 Desember 2017 | 16:42 WIB

Fernando Alonso saat menguji Halo pada mobil McLaren di Abu Dhabi, setelah balap F1 musim 217 berakhir (Fendi - )


GridOto.comAdrian Newey selaku chief technical officer tim Red Bull mempertanyakan penerapan Halo sebagai peranti keselamatan pembalap di mobil F1.

Adrian Newey memiliki reputasi jempolan ketika menjadi desainer di sejumlah tim F1.

Hasil rancangannya, mobil tim Williams, McLaren dan Red Bull bisa juara dunia beberapa kali.

Kali ini ia memuji elemen keselamatan Halo dan mengkritisi desainnya.

(BACA JUGA: Kenapa Nih Valentino Rossi Pegang Kuping Sebelum Pakai Helm?)

Halo yang sudah dua tahun ini diuji pembalap, musim 2018 wajib dipasang pada kokpit mobil F1.

Adrian Newey percaya keamanan pembalap memang perlu ditingkatkan.

Tetapi ia tidak yakin bahwa Halo adalah cara untuk melakukannya.

skysports.com
Halo sebagai elemen untuk meningkatkan keselamatan pembalap di kokpit mobil F1 terus diuji

"Saya merasa apapun yang dapat Anda lakukan untuk membuat mobil lebih aman adalah hal yang baik,” kata Adrian Newey kepada Sky Sports F1, seperti dikut GridOto.com dari foxsportsasia.com.

"Ketika seseorang benar-benar terluka parah atau meninggal dunia itu mengerikan,” lanjutnya.

"Jadi kalau itu membantu membuat mobil lebih aman, harus diberi bertepuk tangan,” imbuh Newey.

Namun menurutnya, ini seperti solusi yang janggal dan jelek.

(BACA JUGA: Enggak Mau Kalah Sama Valentino Rossi, Juara Dunia Superbike Ini Balapan Lagi)

“Rasanya kita seharusnya bisa melakukan sesuatu yang lebih baik dari itu," tuturnya.

skysports.com
Chief technical officer tim Red Bull, Adrian Newey menilai desain Halo secara estetika kurang baik

"Saya pikir perlu ada penelitian lebih lanjut," tambahnya.

"Mungkin sebuah kanopi (penutup kokpit) akan lebih menarik secara visual,” bilang Newey.

Adrian Newey sempat “dihantui” meninggalnya pembalap F1 legendaris Ayrton Senna akibat kecelakaan tragis pada GP F1 San Marino 1994.

Mobil Williams FW16 yang dikemudikannya kehilangan kendali dan meluncur deras menabrak pagar pembatas sirkuit.

Ada benda tajam menghantam ke kepalanya setelah menembus helm.

Senna meninggal beberapa jam kemudian setelah dibawa ke rumah sakit.

Setelah itu Formula 1 terus memperbaiki sektor keamanan buat pembalapnya.