GridOto.com – Sejak kemarin, netizen dihebohkan dengan sebuah Toyota Fortuner VRZ yang memakai stiker komplain, milik Surya Wijaya.
Saat ditemui GridOto, Surya mengaku memang sengaja memasang stiker dengan tulisan penuh nada kekecewaan.
Stiker tersebut hanya ditempelkan pada bagian belakang mobil untuk menarik perhatian.
Kepada GridOto (4/12), Surya Wijaya sebagai pemilik dari mobil mengatakan motif yang membuatnya menempelkan stiker itu adalah seperti yang ia katakan via stiker, 'brakes problem' alias problem pengereman yang terjadi pada Toyota Fortuner VRZ miliknya.
"Jadi masalahnya itu pada rem mobil saya mas, saat direm, mobil terasa sangat bergetar," ujar Surya Wijaya
"Terus rem belakang itu kalau direm bunyi, sama rem depan itu getar," lanjutnya kepada GridOto.
Surya merasakan masalah pengereman pada mobilnya sejak Juni 2017 dan mengaku sudah belasan kali meminta solusi serta respons dari pihak dealer.
Karena masalah ini tidak terselesaikan, salah satu dealer Auto2000 yang surya datangi menyerahkan masalah ini ke pihak TAM.
(BACA JUGA:Beeuuhh! Pasangan Ini Pergi Ke London Naik Honda Supra Selama 150 Hari )
Sampai akhirnya Surya kesal dan mengultimatum pihak Toyota dengan memasangkan stiker berisi tulisan kekecewaan pada mobilnya.
Sebelumnya, pada tahun 2016 lalu, komunitas Innova dan Fortuner juga pernah mengeluhkan masalah, namun permasalahan timbul pada bagian transmisinya.
Pada saat itu, salah satu perwakilan, Bergson Manik, yang mewakili para konsumen mengungkap 87 konsumen mengeluhkan hal yang sama.
Transmisi otomatis 6-percepatan yang ada di Innova dan Fortuner dikatakan terasa keras saat perpindahan tuas dan terdapat gejala melompat saat perpindahan gigi.
“70 persennya dari konsumen itu punya Innova, 30 persen Fortuner,” jelas Bergson, saat ditemui GridOto.
Menurut Bergson, caranya menyampaikan keluhan pada TAM dengan mencari konsumen lain yang memiliki masalah serupa.
Caranya, melakukan pendekatan via bengkel resmi Toyota, salah satunya di diler Auto2000.
Selain Bergson dan para konsumen juga menuntut ada penyelesaian dari pihak Toyota Astra Motor (TAM) selaku pemasar Toyota di Indonesia.
Hal yang diminta adalah rencana terstruktur penyelesaian dari TAM biar bisa dipantau bersama.