Juru bicara RACQ mengatakan mereka memiliki kemampuan untuk bisa mendatangi mobil-mobil dalam hitungan menit, karenanya menyarankan agar warga tidak memecahkan kaca mobil orang lain.
"Ini proses yang sama dengan bayi-bayi dan anak-anak yang dikunci di dalam mobil. Kami tidak sarankan warga memecahkan kaca mobilnya, karena mereka bisa melukai dirinya sendiri saat melakukannya."
Sementara itu RSPCA di cabang Australia Selatan, juga pihak kepolisian pernah menerima laporan dari sejumlah warga yang melihat dua ekor anjing jenis Maltese dikunci di dalam mobil di pelataran rumah sakit, bulan Juni lalu.
"Kami memberikan konfirmasi kepada warga, bahwa mereka boleh memecahkan kaca jendela mobil dan menyelamatkan dua ekor anjing," kata Andrea Lewis dari RSPCA Australia Selatan.
Satu anjing mati karena suhu badannya yang kepanasan, sementara seekor anjing lain berhasil diselamatkan setelah polisi membalutnya dengan handuk dingin.
Akibatnya, pemiliknya dijatuhi hukuman penjara dua bulan dan tiga minggu karena dianggap terbukti melakukan penyiksaan terhadap hewan.
Ia juga tidak diperbolehkan lagi memiliki anjing peliharaan serta denda senilai AU$3.500, atau lebih dari Rp 35 juta.